Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Profil Dedi Mulyadi yang Tancap Gas di Jawa Barat dengan Gaet Susi Pudjiastuti Jadi Penasihat

Sosok GubernurJawa Barat terpilih Dedi Mulyadi yang gaet mantan menteri Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti untuk menjadi penasihatnya.

14 Februari 2025 | 07.30 WIB

Politikus Dedi Mulyadi mendampingi Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon, Dede, meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta Timur, Selasa, 23 Juli 2024. TEMPO/Defara
Perbesar
Politikus Dedi Mulyadi mendampingi Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon, Dede, meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta Timur, Selasa, 23 Juli 2024. TEMPO/Defara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi, tengah berupaya mewujudkan pembangunan Jawa Barat yang terarah dan efektif dengan mengajak mantan menteri seperti Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti untuk menjadi penasihat akselerasi pembangunan daerah itu sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dia menyebut pihaknya harus menggandeng orang-orang yang ahli. “Pak Ignasius akan kita gandeng sebagai penasihat di bidang transportasi. Saya juga tanggal 1 Februari akan menemui Bu Susi untuk menjadi pakar di bidang kelautan, karena Jawa Barat kan dikeliling oleh lautan,” kata Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu, 22 Januari 2025 seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dedi Mulyadi yang akan dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025 ini juga akan mengundang para pakar ketika dia menjabat nanti untuk membantu Jawa Barat, di antaranya Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin yang menurutnya sangat ahli dalam administrasi dan penataan birokrasi.

“Walaupun dia adalah eselon satu di Mensesneg, tetap dia di balik itu adalah pakar utamanya di bidang administrasi dan penataan birokrasinya keren,” ujarnya.

Sosok Dedi Mulyadi

Dilansir dari Antara, Dedi Mulyadi lahir di tengah keluarga petani yang sederhana di Subang, Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Jawa Barat, pada 11 April 1971. Sejak kecil, Dedi sudah terbiasa mengolah sawah dan menggembala domba milik orang tuanya, sehingga budaya adat Sunda sangat melekat pada dirinya.

Sahlin Ahmad Suryana, ayah dari Dedi, adalah seorang pensiunan Tentara Prajurit Kader yang bertugas sampai usia 28 tahun. Sedangkan, Karsiti, ibu dari Dedi, walaupun tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah, ia adalah aktivis Palang Merah Indonesia.

Terkait jenjang pendidikannya, Dedi melanjutkan pendidikan sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman, Purwakarta 1999. Ketika kuliah, dia aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan dan ekstra. Semasa berorganisasi, Dedi dipercayai menjadi Senat Mahasiswa STH Purwakarta, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta, Wakil Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, dan Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.

Sementara itu, karier politiknya dimulai sebagai legislator dengan bergabung bersama partai Golkar hingga pada 1999-2004, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta sebagai Ketua Komisi E, walaupun saat itu periode kerjanya tidak selesai hingga akhir.

Setelah itu, pada 2003, Dedi terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta mendampingi Bupati Lily Hambali Hasan. Lima tahun berselang, pada 2008, Dedi mencalonkan diri sebagai calon bupati Purwakarta bersama Dudung B. Supardi sebagai calon wakil bupati di Pilkada 2008 dan ia terpilih unggul menjadi Bupati Purwakarta.

Dipercaya rakyat, pada Pilkada 2013, Dedi kembali mencalonkan diri dan terpilih sebagai Bupati Purwakarta untuk periode kedua pada 2013-2019. Dedi dipercayai oleh masyarakat Purwakarta menjabat sebagai Bupati selama dua periode berturut-turut.

Berkat jejak politiknya yang gemilang, partai Golkar memilih Dedi untuk menduduki jabatan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat 2016-2020, sebelumnya ia juga pernah dipercayai menjadi Ketua DPD Golkar Purwakarta 2004-2007.

Dia juga pernah maju saat Pilkada Jawa Barat 2018 sebagai calon wakil gubernur bersama Deddy Mizwar sebagai gubernur.  Namun, Dedi kalah dari pasangan Ridwal Kamil-UU Ruzhanul. Dedi kemudian nyaleg dan terpilih sebagai anggota DPR RI 2019-2024 di dapil Jabar VII dari fraksi partai Golkar sekaligus menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.

Pada 2023, Dedi Mulyadi kemudian memutuskan untuk tidak bersama partai Golkar dan mundur sebagai anggota DPR RI. Dirinya melanjutkan perjalanan politiknya dengan bergabung bersama partai Gerindra. Pada Pilkada 2024 Dedi ikut berkontestasi bersama Erwan Setiawan dan berhasil ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Jawa Barat usai memeroleh suara sebanyak 14.130.192 suara atau 62,22 persen dari total suara sah.

Ahmad Fikri berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Pilihan editor: Dedi Mulyadi Minta Pagar Laut di Bekasi Segera Dibongkar, 2 Perusahaan Dianggap Tak Punya Izin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus