Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DEWAN Perwakilan Rakyat menyepakati pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengevaluasi pelaksanaan ibadah haji 2024. Pembentukan pansus haji awalnya tidak termasuk salah satu agenda rapat paripurna DPR. Pembahasan itu disampaikan melalui interupsi dua anggota Komisi VIII DPR yang juga bagian dari Tim Pengawas Haji, yaitu John Kenedy Azis dan Nurhuda Yusro.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
John menyebutkan salah satu masalah pelaksanaan haji 2024 adalah penambahan kuota haji yang tidak sesuai dengan ketentuan. Ada kuota tambahan sebesar 20 ribu anggota jemaah dari pemerintah Arab Saudi sehingga total kuota jemaah haji 2024 menjadi 421 ribu. Namun kuota tambahan itu dibagi dua saja oleh pemerintah menjadi 10 ribu untuk jemaah haji reguler dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus.
Tim pengawas juga menemukan masalah klasik dan selalu berulang setiap tahun. “Seperti tenda yang melebihi daya tampung di Mina, di Arafah, serta masalah makanan dan transportasi selama di Arab Saudi. Itu permasalahan dari tahun ke tahun dan tak ada penyelesaiannya oleh pemerintah,” ujar John.
Ketua Tim Pengawas Hhaji DPR Muhaimin Iskandar mengatakan perlu ada revolusi dalam penyelenggaraan ibadah haji agar menjadi lebih baik. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyampaikan hal tersebut merujuk pada hasil temuan Tim Pengawas saat meninjau penyelenggaraan ibadah haji 2024 di Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua tim pengawas haji 2024 Abdul Muhaimin Iskandar (kanan) berbincang dengan anggota tim Selly Andriany Gantina (kiri) dan Marwan Dasopang (ketiga dari kanan) setelah rapat evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 2024, di ruang sidang Komisi VIII, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta 1 Juli 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Adapun Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklaim penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah atau 2024 berjalan sukses. Beberapa indikatornya, menurut Yaqut. pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar. Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 terserap optimal.
Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah. Jemaah bisa mendapat layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah dan bimbingan ibadah. "Dalam keterbatasan wilayah, ada tantangan kenyamanan, bahkan keselamatan jiwa. Ini yang perlu menjadi pertimbangan," ujar Yaqut seperti dilansir dari situs web https://haji.kemenag.go.id pada 19 Juni 2024. "Alhamdulillah kita bersyukur, proses puncak haji berjalan lancar," katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo