Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur merupakan hal yang penting untuk diperhatikan agar tubuh tetap berenergi selama berpuasa. Selain itu, penting pula untuk membatasi berbagai jenis minuman dan makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu, jenis makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya dihindari saat sahur?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Makanan Tinggi Gula
salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur adalah makanan tinggi gula, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Dilansir dari Siloam Hospitals, makanan dengan kadar gula tinggi termasuk dalam kelompok karbohidrat sederhana.
Berbeda dengan karbohidrat kompleks yang lebih lama dicerna dan memberikan rasa kenyang lebih lama, karbohidrat sederhana justru cepat dicerna sehingga dapat memicu rasa lapar kembali dalam waktu singkat.
Konsumsi makanan tinggi gula secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Selain itu, jika tidak diikuti dengan kebiasaan menyikat gigi setelah sahur, sisa gula dalam mulut dapat memicu kerusakan gigi, seperti gigi berlubang.
2. Makanan Asin
Dikutip dari Manad Health Clinic, konsumsi garam berlebihan tidak hanya dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi juga membuat tubuh lebih mudah merasa haus di siang hari. Beberapa makanan asin yang sering dikonsumsi saat sahur meliputi mi instan, makanan olahan seperti keripik, keju asin seperti keju halloumi, dan acar.
Untuk mengurangi asupan garam, cobalah membatasi penggunaannya dalam makanan dan membandingkan kandungan natrium pada produk kemasan. Anda dapat melakukannya dengan memeriksa label nutrisi dan memilih produk yang mengandung tidak lebih dari 120 mg natrium per 100 gram.
3. Minuman Berkafein
Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda, sebaiknya dihindari saat sahur. Hal ini karena kafein memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga mengurangi cadangan air dalam tubuh. Jika dikonsumsi sebelum berpuasa, minuman berkafein dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan menyebabkan tubuh lebih cepat merasa haus sepanjang hari.
4. Makanan Tinggi Lemak
Lemak merupakan bagian penting dari pola makan, tetapi sering kali dikonsumsi dalam jenis dan jumlah yang kurang tepat. Makanan yang digoreng, seperti gorengan dan keripik pedas, menjadi pilihan populer saat sahur, meskipun tidak ideal untuk dikonsumsi sebelum berpuasa.
Selain itu, makanan tinggi lemak lainnya yang sering dikonsumsi saat sahur meliputi makanan yang mengandung keju, mentega, dan daging olahan dalam jumlah besar. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mulas, memperburuk refluks asam, serta meningkatkan peradangan. Karena kandungan kalorinya yang tinggi, makanan ini juga dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan selama bulan Ramadan.
5. Makanan Terlalu Pedas
Dilansir dari LLH Hospital, agar sistem pencernaan tetap sehat selama berpuasa, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang terlalu pedas saat sahur. Makanan dengan tingkat kepedasan tinggi berisiko memicu berbagai masalah pencernaan, seperti sakit perut, diare, dan mual. Selain itu, makanan pedas juga dapat meningkatkan rasa haus, yang dapat membuat puasa terasa lebih sulit untuk dijalani.
6. Minuman Berkarbonasi
Minuman bersoda dan berkarbonasi tidak disarankan untuk dikonsumsi saat sahur karena dapat menyebabkan perut kembung serta meningkatkan risiko dehidrasi. Kandungan gas dalam minuman ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan di perut, sementara kadar gula dan kafein yang tinggi dapat mempercepat rasa haus. Sebagai alternatif, pilihlah air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan optimal sepanjang hari.
Pilihan Editor: 5 Risiko Sering Mengonsumsi Minuman Soda