Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hikmah

Apa itu Yaumul Mizan? Ini Dalil & Faktor Timbangan Surga Neraka

Yaumul mizan adalah hari penimbangan amal. Begini dalil dan faktor yang menentukan berat ringannya timbangan amal.

18 November 2024 | 09.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari akhir atau hari kiamat sering disebut sebagai yaumul mizan. Lebih tepatnya fase ini merupakan hari penimbangan amal setiap umat Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seluruh amalan baik ataupun buruk akan tercatat dan ditimbang. Berdasarkan timbangan tersebut maka umat Islam diperkenankan masuk ke surga atau justru sebaliknya masuk ke neraka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi umat Islam yang mengimaninya tentu jadi lebih bijak dan berhati-hati dalam bertindak dan berkata. Berikut ini dalil-dalil dan komponen yang ditimbang di hari penimbangan.

Pengertian Yaumul Mizan

Berasalkan dari asal bahasanya yakni bahasa Arab, mizan artinya timbangan. Lebih spesifik lagi yakni alat untuk mengukur berat dan ringannya suatu hal.

Pada pembahasan ini mizan merujuk pada fase hari kiamat di mana Allah akan meletakkan seluruh amalan hamba-Nya. Lalu, mengukur apakah hamba tersebut berhak masuk surga atau sebaliknya masuk ke dalam neraka.

Dalil Tentang Yaumul Mizan

Dalam surat Al-Mu’minum, Allah SWT berfirman:

“Barangsiapa berat timbangan (kebaikan)-nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)-nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal didalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar api neraka dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat,” (QS Al-Mu’minum : 102 - 104).

Hal serupa juga tertulis dalam surat Al-Qori’ah, Allah SWT berfirman:

“Siapa yang berat timbangan (kebaikan)-nya, dia berada dalam kehidupan yang menyenangkan. Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah.Tahukah kamu apakah (hewan Hawiyah) itu? (Ia adalah) api yang sangat panas,” (QS. Al-Qori’ah : 6 - 11).

3 Elemen Timbangan Yaumul Mizan

Pada saat yaumul mizan, terdapat tiga elemen yang menjadi parameter timbangan amal, di antaranya sebagai berikut.

1. Amal

Hal utama yang ditimbang adalah amalan setiap umat Islam. Diriwayatkan Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Ada dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, tetapi berat dalam timbangan (di hari kiamat), dan dicintai oleh ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), Subhanallahi wa bihamdihi dan Subhanallahil ‘azhim,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan dalam hadits lain turut disebutkan betapa adilnya timbangan amal ini. Dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada sesuatu yang lebih berat ketika diletakkan di Mizan, melebihi akhlak yang mulia,” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban).

2. Tubuh Manusia

Ternyata tubuh manusia turut menjadi penentu timbangan amal kebaikannya. Dalam satu riwayat dari Imam Bukhari dan Muslim tertulis. Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Untuk menekankan hal tersebut dalam surat Al-Kahfi ayat 105 tertulis yang artinya, “Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat,” (QS. Al-Kahfi : 105).

3. Buku Catatan Amal

Timbangan terakhir yakni buku catatan amal. Setiap buku catatan amal umat Islam akan ditimbang di Mizan. Dalam surat Al-Kahfi, firman Allah SWT:

“Dan diletakkan kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, ‘Aduhai, celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan tertulis. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun,” (QS. Al-Kahfi : 49).

Itulah dalil dan elemen apa saja yang akan di timbang di yaumul mizan. Setelah mengetahui dalil dan riwayatnya, semoga seluruh umat Islam semakin bijak dalam bertindak dan berkata sehingga tidak menimbulkan dosa.

HERZANINDYA MAULIANTI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus