Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Umat muslim akan memasuki 10 hari terakhir puasa Ramadan, yang biasanya disebut dengan lailatul qadar. Kebanyakan orang akan mengejar malam istimewa itu dengan memperbanyak amalan, beriktikaf di masjid, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebab, malam lailatul qadar diturunkannya Alquran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) serta para malaikat akan turun untu mencatat amalan-amalan manusia serta malam yang penuh kemuliaan daripada seribu bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebagaimana dalam hadist diriwayatkan oleh Muslim “Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut”
Dikutip dari kemenag.go.id, kalimat bersungguh-sungguh untuk ibadah pada malam sepuluh hari terakhir menegaskan untuk semakin giat beribadah, dilansir dari Amalan Penting di 10 Hari Terakhir Ramadan.
Keutamaan malam lailatul qadar juga tercantum pada surah al-qadr ayat 1-5, sebagaimana dilansir dari NU Online, yang artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
Doa Nabi Muhammad SAW ketika Lailatul Qadar
Dalam menjemput bulan keberkahan pada malam Lailatul Qadar, penting untuk diawali dengan doa. Agar apa yang telah diupayakan dalam beribadah tiga puluh hari pada bulan Ramadan menjadi berkah. Adapun doa yang dapat digunakan, dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut:
Allohumma Innaka Afuwwun Kariim Tuhibbul Afwa Fa`fuanna
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Zat Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, senang pada ampunan, maka ampunilah kami, wahai Zat yang Maha Pemurah."
Berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi: Allhumma innaka afuwwun karmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann jika dibaca berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Berdasarkan riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud: Allhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann jika dibaca berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Jika dengan menggunakan lafadz Arab dirasa kesulitan, Anda dapat melanjutkan doa dengan bahasa Anda sendiri.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.