Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit perut bisa dialami beberapa orang ketika menjalankan puasa. Bagaimana cara mengatasinya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Orang-orang berpuasa untuk sejumlah alasan. Ada yang melakukannya karena ibadah, ada pula yang melakukannya karena manfaat kesehatan. Tetapi, sejumlah orang ternyata mengalami sakit perut saat puasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sakit perut adalah salah satu penyebab paling sering seseorang masuk ke rumah sakit mana pun. Tetapi selama Ramadhan, itu meningkat secara dramatis karena makan berlebihan,” kata dokter Rumah Sakit Burjeel di Abu Dhabi Magdi Mohamed dalam laman National News.
Dilansir dari laman Persatuan Dietitian Malaysia, berikut adalah cara mengatasi sakit perut saat puasa:
1. Hindari makan berlebihan
Saat seseorang memiliki terlalu banyak makanan di perut, tekanan di perut akan terlalu tinggi. Ini menyebabkan asam lambung naik dan menyebabkan mulas. Terbatasnya enzim pencernaan di perut membuat makanan berlebih membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, dan ini memperlambat proses pencernaan. Lantas, perut yang penuh akan menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
2. Makanlah perlahan
Meluangkan waktu untuk makan perlahan tidak hanya baik untuk pencernaan, tapi juga membantu makan lebih sedikit. Perut membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memberi tahu otak jika sudah kenyang.
3. Batasi makanan berminyak dan pedas
Makanan berlemak bisa memperlambat pencernaan dan memicu refluks. Makanan pedas juga bisa memicu sakit perut. Waspadai jenis makanan saat berburu takjil di pasar Ramadan karena sebagian besar makanan di sana biasanya adalah gorengan atau makanan pedas.
4. Pergi jalan-jalan setelah makan
Jangan langsung istirahat setelah makan. Pergilah berjalan-jalan sejenak mengelilingi rumah, jika tidak mungkin perut akan mengalami mulas dan refluks asam. Cobalah untuk menjaga rencana olahraga rutin.
5. Tetap konsumsi obat-obatan
Orang-orang yang sedang mengonsumsi obat rutin untuk gangguan pencernaan, seperti antasida atau antihistamin, disarankan untuk terus meminumnya. Misalnya, saat makan sahur sebelum memulai puasa.
AMELIA RAHIMA SARI