Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kabar

Mudik 2019, Pengelola Cipali Imbau Pemudik Keluar Tol Jika Macet

Operator Jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali) meminta masyarakat tak kaget dengan ledakan jumlah kendaraan saat mudik 2019.

16 Mei 2019 | 00.48 WIB

Kendaraan pemudik arus balik memadati pintu jalan tol Cipali di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 19 Juni 2018. Kepolisian memberlakukan sistem satu arah (<i>one way</i>) dari jalan tol Tegal sampai Cawang untuk mengurai kepadatan pada puncak arus balik Lebaran. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Perbesar
Kendaraan pemudik arus balik memadati pintu jalan tol Cipali di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 19 Juni 2018. Kepolisian memberlakukan sistem satu arah (<i>one way</i>) dari jalan tol Tegal sampai Cawang untuk mengurai kepadatan pada puncak arus balik Lebaran. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Karawang - PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku Operator Jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali) meminta masyarakat tak kaget dengan ledakan jumlah kendaraan pemudik yang menggunakan Tol Cipali saat arus mudik 2019. Jika menghadapi kemacetan panjang, pengelola mengimbau masyarakat mau keluar tol sejenak untuk menikmati aneka kuliner dan tempat wisata di sekitar Cipali.

Baca juga: Hadapi Arus Mudik 2019, Pengelola Tol Cipali Tambah Toilet Wanita

"Sambil menunggu macet reda," kata Suyitno, GM Operasional Lintas Marga Sedaya saat ditemui Tempo di Gedung Serbaguna Kantor Operational LMS di Subang Rabu petang, 15 Mei 2019.

"Tidak perlu khawatir tarif tol membengkak. Sebab tarif Cipali dihitung Rp 876 per kilometernya sehingga kalau ditotal biayanya sama dengan jika tidak keluar tol," ujar Suyitno.

Menghindari macet dengan cara keluar tol sejenak, kata Suyitno bisa mengurangi ketegangan dan rasa stres saat mengemudi. Daripada kesal, kata Suyitno pemudik bisa istirahat di restoran atau mengisi bahan bakar hingga top up di minimarket. "Setelah kemacetan reda, pemudik bisa kembali masuk ke tol Cipali dan melanjutkan perjalanan," kata dia.

Menurut Suyitno, imbauan ini bergulir untuk menyiasati ledakan pemudik. Sebab, kata Suyitno, jumlah kendaraan yang melintas terutama pada pekan terakhir Ramadan diprediksi bisa meningkat 12 persen dari tahun lalu. Jika pada 2018 tercatat ada 94.597 unit kendaraan melintas maka tahun ini diprediksi ada 109.560 unit kendaraan.

"Dengan melihat kenaikan jumlah kendaraan itu, kami juga menambah sejumlah fasilitas untuk melayani pemudik," tutur Suyitno.

Di antaranya adalah menambah 14 gardu di Gerbang Tol Palimanan Utama sehingga total yang dioperasikan mencapai 26 gardu. Pengelola juga menyiagakan 78 orang petugas tol tambahan untuk membantu pelayanan transaksi. "Kami juga menyiagakan 18 orang untuk membantu mengatur arus lalu lintas," ungkap Suyitno.

Selain itu, LMS menyediakan mobil patroli, ambulance, rescue, derek, PJR Kantib dan Turlalin khusus lebaran di Palimanan.
LMS juga menyiapkan parking bay secara situasional, yaitu di KM 153A / 155B dan Cikopo A-B. Di rest area, LMS akan menambah beberapa kios makanan, restoran, penambahan tempat parkir kendaraan, standby Gen-Set, penyediaan BBM dalam kemasan berukuran 5 - 10 liter dari Pertamina, serta pengadaan posko kesehatan.

Baca berita Mudik 2019 lainnya di Tempo.co

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kodrat Setiawan

Kodrat Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus