Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan adalah momen yang selalu dinantikan oleh umat Muslim untuk menjalankan ibadah berpuasa. Salah satu hal unik yang dilakukan umat Muslim di Bali adalah berbuka puasa dengan tradisi Megibung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dikenal memiliki beragam budaya dan tradisi serta toleransi yang tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dapat dilihat dari tradisi Megibung saat berbuka puasa yang dilakukan oleh umat Muslim Kepaon di daerah Kampung Islam Kepaon, Denpasar, Bali pada Kamis, 21 Maret 2024.
Dilansir dari Antara, Megibung merupakan budaya makan bersama dengan yakni nasi yang ditempatkan dalam satu wadah yang diisi nasi, lauk pauk serta sayuran.
Kemudian lima hingga enam orang warga Kampung Islam Kepaon duduk melingkar saat masuk waktu berbuka puasa untuk menyantap bersama menu Megibung itu setelah salat Magrhib di Masjid Al Muhajirin Kepaon.
Megibung di Kampung Islam Kepaon hadir hanya tiga kali selama Ramadan yakni 10 hari pertama bulan puasa, kemudian hari ke-20 dan hari ke-30.
Sejarah Megibung di Bali
Dilansir dari karangasemkab.go.id, tradisi megibung ini dikenalkan oleh Raja Karangasem yaitu I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi.
Saat itu, Karangasem dalam ekspedisinya menaklukkan Raja-raja yang ada di tanah Lombok. Ketika istirahat dari peperangan, raja menganjurkan semua prajuritnya untuk makan bersama dalam posisi melingkar yang belakangan dikenal dengan nama Megibung. Bahkan, raja sendiri konon ikut makan bersama dengan prajuritnya.
Megibung dimulai dari masak masakan khas tradisional Bali secara bersama-sama, baik itu nasi maupun lauknya. Setelah selesai memasak, warga kemudian menyiapkan makanan itu dengan meletakkan nasi putih dalam satu wadah yang disebut gibungan, sedangkan lauk dan sayur yang akan disantap disebut karangan.
Tradisi megibung ini biasanya diadakan ketika masyarakat melaksanakan upacara adat dan keagamaan, terutama di daerah Karangasem, misalnya dalam Upacara Yadnya seperti pernikahan, odalan di pura, ngaben, upacara tiga bulanan, dan hajatan lainnya.
Berdasarkan historisnya, umat Muslim memang telah menjadi bagian dari Bali dalam kurun waktu yang lama. Seperti halnya tradisi Megibung yang dilakukan oleh Kampung Islam Kepaon itu sudah berlangsung lama sejak mereka mendiami wilayah di Desa Pemogan, Denpasar Selatan sekitar abad ke-17.