Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) menciptakan aspal murah dan berkualitas dengan menggunakan limbah plastik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, modifikasi aspal tersebut memiliki ketahanan beban yang kuat serta tidak mudah retak.
Baca: Mahasiswi UI Wakili Indonesia di Konferensi Budaya Internasional
Baca: Mahasiswa UI Bikin Insektisida Ramah Lingkungan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Keunggulan lainnya adalah biaya pembuatan yang ekonomis dan tidak kalah saing dari aspal dengan kualitas yang sama," ujar Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti melalui siaran pers, Selasa, 28 Juli 2018.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Erlyna Armya Septimorien, Lamria Mora Dhea Friskila dan Bunga Natasya. “Mereka di bawah bimbingan Dosen Teknik Metalurgi dan Material UI Mochamad Chalid,” ujar Rifelly.
Erlyna Armya Septimorien, selaku ketua tim, menuturkan pemilihan bahan baku plastik berangkat dari limbah plastik berupa kresek di Indonesia yang jumlahnya sangat besar. Selama ini
sampah kresek adalah limbah non-biodegradable yang tidak dapat terurai di alam dengan sendirinya.
“Di sisi lain, limbah kresek memiliki satu kelebihan, yaitu tahan terhadap air. Kami melihat ada potensi pemanfaatan limbah kresek, maka kami mencoba melakukan pencampuran limbah plastik dengan aspal," ungkap dia.
Penelitian, kata Erlyna, dilakukan sekitar empat bulan. Hasilnya berupa sifat aspal yang baik di mana sifat kepolaran yang dimiliki oleh aspal dan plastik ini berbeda, tetapi penambahan lignin termodifikasi dapat meningkatkan sifat aspal, baik dari segi mekanik maupun ketahanan terhadap air.
“Nantinya berimplikasi pula pada life time yang lebih tahan lama dari material asal dan menurunkan biaya untuk perbaikan dan penggantian aspal di jalan. Hal ini berujung pula pada pengurangan biaya total yang perlu dikeluarkan untuk membangun jalan.”
Rifelly melanjutkan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa UI ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan limbah plastik di Indonesia serta mahalnya biaya perbaikan aspal di jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini