Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

5 Fakta Unik Nyamuk, Si Kecil yang Mematikan

Berikut beberapa fakta unik serangga nyamuk. Nomor 4 dijelaskan sebagai hewan paling mematikan di dunia.

11 Agustus 2022 | 14.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nyamuk salah satu hewan yang kerap dijumpai di lingkungan sekitar. Serangga ini terbilang menganggu karena nyamuk menggigit kulit untuk menghisap darah manusia. Tak hanya menimbulkan rasa gatal karena gigitannya, nyamuk juga bisa melahirkan berbagai penyakit yang merugikan.

Fakta-fakta Unik Nyamuk

Namun, tahukah bahwa tidak semua nyamuk menggigit? Hanya nyamuk betina yang menghisap darah manusia. Selain fakta unik tersebut, berikut adalah fakta-fakta lain mengenai nyamuk yang patut diketahui

1. Nyamuk memiliki lebih dari 3.500 spesies

Melansir mosquito.org, terdapat lebih dari 3.500 spesies nyamuk di dunia yang berbeda-beda. Jumlah itu setara dengan ketinggian lebih dari tiga mil bila 100 triliun nyamuk ditumpuk bersama di lapangan sepak bola.

2. Rata-rata umur nyamuk kurang dari dua bulan

Meskipuj dikenal mematikan karena gigtannya, nyamuk adalah salah satu hewan yang memiliki rentang hidup singkat. Dilansir odomosprotect.com, setelah kawin, nyamuk jantan biasanya hidup hanya selama tiga sampai lima hari. Sementara nyamuk betina dapat hidup selama satu atau dua bulan. Dalam kurun waktu tersebut, nyamuk betina akan bertelur setiap tiga minggu.

3. Nyamuk menghisap darah hingga tiga kali beratnya

Dilansir entokil.co.id, nyamuk menghisap darah melalui mulutnya yang mirip jarum. Nyamuk mampu menghisap darah manusia hingga tiga kali berat badannya. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk bertelur dan berkembang biak dalam jumlah banyak.

4. Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia

Melansir odomosprotect.com, nyamuk adalah hewan yang mampu menularkan berbagai penyakit mematikan. Nyamuk bertanggung jawab atas penyebaran malaria yang mempengaruhi hampir 300 juta orang setiap tahun. Selain itu, nyamuk juga nenyebabkan gangguan karena gigitannya, seperti demam berdarah, virus zika, kolera dan influenza.

5. Benjolan setelah digigit nyamuk disebabkan karena air liur nyamuk

Ketika nyamuk menggigit dan menghisap darah dalam tubuh, nyamuk akan meninggalkan air liur nyamuk di permukaan kulit. Dikutip westernexterminator.com, air liur ini menyebabkan reaksi alergi ringan, berupa benjolan merah yang gatal. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Ada Apa dengan Lavender, Bisa Membuat Nyamuk Kabur?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus