Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lalat merupakan serangga yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Serangga jenis ordo Diptera (dua sayap) itu memiliki mata yang majemuk, terdiri atas ribuan reseptor visual individu atau ommatidia, sehingga sangat luas jangkauan pandangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Pets on Mom, mata serangga (ommatidium) ini tersusun dari struktur yang panjang dan tipis. Lensa yang terdapat di permukaaan luar mata meruncing ke saraf dasar indra penglihat. Tatkala lalat menerima cahaya akan disaring melalui lensa, kemudian struktur kerucut kristal, pigmen dan sel visual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses dalam ommatidium memiliki serat saraf tersendiri yang terhubung jaringan optik, lalu menyampaikan informasi ke otak lalat. Mata lalat ini tidak dapat bergerak, hanya menerima informasi dari beberapa titik secara bersamaan. Tapi, karena bentuknya yang bulat dan menonjol di kepala, mata lalat dapat melihat hampir 360 derajat.
Jika dibandingkan dengan mata manusia, lalat tidak memiliki pupil untuk mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk. Lalat tidak dapat memfokuskan gambar yang dilihatnya. Lalat juga rabun jauh.
RAHMAT AMIN SIREGAR