Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan akan terjadi gelombang sedang dengan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di beberapa area perairan Indonesia. Perkiraan ini berlaku mulai 8 hingga 14 November 2022. Lantas, apa penyebab terjadinya gelombang laut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pergerakan naik dan turun air dengan arah tegak lurus pada permuaan air laut disebut gelombang. Angin jadi penyebab munculnya gelombang. Angin di atas laut akan mengembus perairan sehingga menyebabkan riak-riak, alun, atau bukit dan berubah jadi gelombang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip laman its.ac.id, berdasarkan ukuran dan penyebabnya gelombang terbagi dua. Pertama, gelombang kapiler atau capillary wave. Jenis gelombang ini sering disebut riak. Panjang gelombang yang dihasilkan sekitar 1,7 meter, periode kurang dari 0,2 detik dan disebabkan oleh tegangan permukaan air, dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat.
Berbeda dengan capillary wave, gelombang jenis seas atau wind wave disebabkan oleh angin kencang. Panjang gelombang mencapai 130 meter dan periode gelombang 0,2-0,9 detik.
Bila angin bertiup kencang dan lama akan menghasilkan gelombang alun atau swell wave. Panjang gelombangya mencapai ratusan meter dengan periode sekitar 0,9 higga 15 detik.
Terakhir, fluktuasi gaya gravitasi matahari dan bulan bisa sebabkan gelombang pasang surut (tidal wave). Panjang gelombang tidal wave mencapai ribuan kilometer dengan periode antara 5-25 jam.
NOVITA ANDRIAN