Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta atau UNJ, Asep Supena, menjelaskan bahwa penggunaan tes TOEFL sebagai salah satu syarat seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebaiknya ditinjau ulang. Ia menyarankan agar pemerintah meninjau kembali kebijakan penggunaan skor TOEFL dalam seleksi CPNS dengan mempertimbangkan keadilan bagi calon pelamar dari berbagai lapisan sosial dan wilayah, terutama bagi mereka yang berasal dari daerah terpencil dengan keterbatasan akses.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nah artinya jangan sampai begini ini kan persoalan keadilan ya. Kemampuan bahasa Inggris itu mungkin banyak dikuasai oleh orang-orang dengan status sosial ekonomi tinggi dan tinggal di daerah perkotaan karena fasilitas atau peluang,” kata Asep, Rabu, 13 November 2024, dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa Itu TOEFL?
Test of English as a Foreign Language atau TOEFL digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang memahami Bahasa Inggris. Tes ini salah satu yang paling populer di dunia.
Dikutip dari UK Study Online, TOEFL pertama kali dikembangkan oleh National Council on the Testing of English as a Foreign Language, kelompok akademisi dan pejabat pemerintah yang dibentuk pada 1962. Tes ini dirancang untuk mengukur seberapa kemampuan penutur bahasa Inggris dalam lingkungan akademis. Ujian TOEFL pertama diadakan pada 1964.
Pada 1965, pengelolaan TOEFL diambil alih oleh ETS dan College Board. TOEFL dikembangkan secara resmi pada awalnya oleh Center for Applied Linguistics di Universitas Stanford, di bawah pimpinan Charles A. Ferguson.
Dikutip dari Medium, awal mula TOEFL menggunakan kertas dan biasa dikenal TOEFL PBT (Paper Based Test). Pada 1998, sudah menggunakan sistem Computer Based Test atau CBT, yang digunakan untuk tes.
Sejak 2005, TOEFL memasuki generasi ketiga dengan sistem Internet based Test atau IBT dan komponen ujian yang lebih lengkap. Saat ini TOEFL IBT standar diambil di pusat-pusat ujian yang diakui. Meskipun ujian ini berbasis internet, ujian ini tetap melibatkan pemeriksa dan interaksi manusia.
Pada awal tahun 2020, ets.org meluncurkan tes TOEFL IBT berbasis rumah, yang setelah itu menjadi populer, karena adanya pembatasan akibat Covid-19.
Dikutip dari Manhattan Review, kelemahan utama dari versi asli TOEFL tidak mengevaluasi keterampilan berbicara atau menulis. Adapun tes terpisah dikembangkan untuk tujuan ini selama tahun 1970-an dan 1980-an, sebagian besar siswa mengikuti versi TOEFL asli yang disederhanakan.
Pilihan Editor: 15 Instansi dengan Syarat TOEFL untuk Daftar Seleksi CPNS 2024