Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Cara Melihat Fenomena Smiley Face di Langit Pagi 25 April

Fenomena langit Smiley Face dapat dilihat tanpa menggunakan alat pada pagi hari menjelang matahari terbit.

23 April 2025 | 14.44 WIB

Ilustrasi mengamati langit dan bintang-bintang di langit. Unsplash.com/Simon Deladande
Perbesar
Ilustrasi mengamati langit dan bintang-bintang di langit. Unsplash.com/Simon Deladande

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Langit timur akan menyuguhkan tontonan langka pada Jumat mendatang, 25 April 2025, saat tiga benda langit sejajar membentuk pola menyerupai wajah tersenyum. Fenomena yang disebut smiley face ini dikenal sebagai triple conjunction, yakni ketika Venus, Saturnus, dan bulan sabit tua tampak berdekatan dan membentuk konfigurasi unik di cakrawala menjelang matahari terbit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Live Science melaporkan momen terbaik untuk menyaksikan fenomena ini adalah sekitar pukul 05.30 pagi waktu setempat atau satu jam sebelum matahari terbit. Pada saat itu, Venus akan tampak paling terang di atas cakrawala timur dengan Saturnus berada sedikit lebih rendah dan bulan sabit tipis berada di posisi bawah yang membentuk senyum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika cuaca mendukung dan langit bebas dari awan maupun polusi cahaya, formasi segitiga ini bisa terlihat jelas dengan mata telanjang.

Posisi dan Bentuk Formasi

Duta NASA untuk Sistem Tata Surya, Brenda Culbertson, menjelaskan formasi ini menggambarkan posisi Venus berada lebih tinggi di atas cakrawala timur, Saturnus sedikit lebih rendah, dan bulan sabit tipis sedikit lebih ke utara. “Bulan sabit terlihat seperti senyuman. Bagi sebagian orang, segitiga benda langit ini mungkin tampak seperti wajah tersenyum.” ujarnya dikutip dari Live Mint.

Namun jangan berharap wajah tersenyum sempurna seperti emoji. Kecerahan planet yang tidak seimbang dan kemiringan formasi akan membuat “smiley” ini lebih tampak menyamping.

Meskipun Venus dan Saturnus cukup terang untuk dilihat tanpa alat seperti menggunakan teropong atau teleskop akan memperjelas detail bulan sabit yang samar. Bahkan jika langit cukup cerah dan cakrawala timur tidak terhalang, pengamat mungkin bisa menangkap kemunculan singkat planet Merkurius di bawah formasi, meski cahayanya jauh lebih redup.

Dilansir dari laman People, fenomena ini muncul tak lama setelah puncak hujan meteor Lyrid, yang menambah kemeriahan langit malam pekan ini. Bagi penggemar astronomi, ini jadi dua alasan kuat untuk bangun lebih pagi.

Cara Melihat Smiley Face di Langit

Agar dapat menyaksikan fenomena “wajah tersenyum”, berikut tips yang dapat dilakukan:

  • Cari lokasi yang dapat melihat langit arah timur yang lapang, bebas dari gedung atau pepohonan.
  • Hindari area dengan polusi cahaya seperti pusat kota.
  • Siapkan alarm pagi, karena fenomena ini hanya berlangsung sekitar satu jam sebelum matahari menyinari langit.
  • Gunakan teropong atau teleskop kecil untuk hasil terbaik.

Fenomena langit smiley face ini bukan sekadar suguhan visual langit, melainkan juga pengingat akan keterhubungan manusia dengan semesta. Di tengah hiruk pikuk bumi yang penuh gejolak, langit menawarkan jeda. Sebuah momen untuk menengadah, mengagumi keteraturan kosmik, dan merayakan keajaiban yang jarang datang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus