Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Apa Itu Fenomena Smiley Face yang akan Terlihat 25 April?

Smiley Face bisa dilihat dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, dengan syarat cuaca cerah dan tanpa halangan bangunan di ufuk timur.

23 April 2025 | 14.27 WIB

Ilustrasi mengamati langit dan bintang-bintang di langit. Unsplash.com/Simon Deladande
Perbesar
Ilustrasi mengamati langit dan bintang-bintang di langit. Unsplash.com/Simon Deladande

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Langit timur menjelang fajar pada Jumat mendatang, 25 April 2025, akan memperlihatkan pemandangan langka yang dijuluki sebagai fenomena smiley face. Meski tidak sefantastis gambaran yang beredar di media sosial, peristiwa langit ini tetap layak dinantikan oleh para pecinta astronomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari laman Jagran Prakashan, menjelang matahari terbit, sekitar pukul 05.30 waktu setempat, langit akan dihiasi oleh sabit bulan tua yang hanya 8 persen tercahayai, ditemani dua planet terang, yakni planet Venus dan Saturnus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Venus akan muncul terlebih dahulu sebagai titik cahaya paling terang, sementara Saturnus lebih redup akan tampak membentuk formasi segitiga bersama bulan. Inilah yang membentuk smiley face versi langit.

Namun jangan berharap melihat senyuman bulat sempurna dengan dua mata bersinar seperti dalam ilustrasi viral. “Wajah tersenyum” ini akan tampak menyamping dan tidak simetris karena perbedaan kecerahan antara Venus dan Saturnus.

Ilusi Optik dan Efek Earthshine

Dikutip dari laman Earthsky, cahaya redup dari bagian gelap bulan yang disebut earthshine akan sedikit mengaburkan bentuk sabit dan membuat "senyum" tampak lebih samar. Namun jika cuaca mendukung dan langit cukup gelap, momen ini tetap akan menjadi tontonan istimewa bagi mata telanjang maupun melalui teropong.

Narasi tentang “bulan tersenyum” ini pernah muncul dalam berbagai klaim hoaks sebelumnya, termasuk pada 2020. Saat itu disebutkan bahwa Venus, Jupiter, dan bulan akan membentuk wajah tersenyum, padahal ketiganya berada di posisi langit yang berjauhan. Kini, meski formasi April 2025 ini tidak terlalu mencolok, ia tetap nyata dan bisa diamati secara langsung.

Waktu Terbaik dan Tips Pengamatan

Fenomena ini bisa dilihat dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, dengan syarat cuaca cerah dan tanpa halangan bangunan di ufuk timur. Pengamatan terbaik dilakukan sekitar satu jam sebelum matahari terbit. Disarankan mencari lokasi terbuka seperti pantai, dataran tinggi, atau taman tanpa banyak polusi cahaya.

Jika beruntung, pengamat juga bisa melihat Mercury yang mengikuti bulan dari dekat di ufuk bawah. Namun karena cahayanya sangat redup dan dekat ke horizon, pengamat perlu bantuan teropong dan kondisi langit yang sangat cerah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus