Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Bayi Pun Lahir Lain, Di Harrisburg

Berbagai tes terhadap penduduk sekitar three mile island. tidak ditemukan zat iodin 131, penyebab kelainan pada kelenjar tiroid.

8 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMPIR setahun sudah lewat kecelakaan reaktor nuklir di Three Mile Island, Harrisburg. Tapi kemelut peristiwanya belum juga selesai. Pekan lalu pejabat Depkes negara-bagian Pennsylvania membenarkan angka kelahiran 13 bayi yang punya kelainan pada kelenjar tiroid selama periode 9 bulan setelah peristiwa akhir Maret 1979 itu. Konon kelahiran itu terjadi di 3 wilayah Pennsylvania. Enam di Lancaster County, sebelah timur reaktor itu, 4 di Buck County dan 3 lagi di LeHigh County. Secara normal kelainan pada kelenjar tiroid hanya ditemukan sekali di antara 5.000 kelahiran dalam setahun. Statistik tahun 1978 mencatat 5.500 kelahiran di Lancaster County, 6.493 di Bucks County dan 3.206 di LeHigh County. Segera timbul dugaan bahwa ini disebabkan terkena radiasi dosis rendah iodine 131, zat radioaktif yang antara lain tersembur dari reaktor dekat Harrisburg tahun lalu. Diketahui iodine 131 menyerang kelenjar tiroid. Para pejabat Depkes itu menyatakan tidak mengenal kasus hipotiroid yang disebabkan radiasi dosis rendah. Sebaliknya mereka tidak menyangkal adanya hubungan jelas antara radiasi zat iodine radioaktif dosis tinggi dan penyakit kelenjar tiroid. "Dosis itu mestinya ribuan kali lebih tinggi, baru mungkin menghasilkan efek terhadap kelenjar tiroid," kata Victor Bond, anggota Satuan Tugas yang meneliti efek radiasi nuklir terhadap kesehatan. Tapi beberapa kelompok masyarakat setempat mempertanyakan angka radiasi resmi yang diumumkan berbagai instansi pemerintah. Menurut mereka, jumlah operator yang melakukan monitoring waktu kecelakaan itu tidak memadai. Peristiwa ini segera ditanggapi di Kongres Amerika Serikat. Jim Weaver, anggota Demokrat dari Oregon, menuntut agar Kongres segera mengadakan penelitian terhadap kasus ini. Kebetulan suatu panitia Kongres sedang membahas usul mengenai kelangsungan kerja NRC (Komisi Pengendalian Masalah Nuklir). Saya yakin jumlah zat radioaktif di Three Mile Island dulu sama sekali t idak diketahui," tandas Weaver. "Saya nilai situasi ini sangat serius, dan mungkin ada kasus penggelapan fakta oleh NRC." Kesimpulan resmi dari berbagai tes terhadap penduduk sekitar Three Mile Island selama ini menyebutkan tidak ditemukan zat iodine 131. Juga disebut, tidak dijumpai dalam tubuh binatang setempat ataupun dalam susu ternak. Belum sempat para anggota terhormat di gedung Capitol, Washington, mempersoalkannya, di Florida timbul kegegeran baru. Reaktor nuklir di Crystal River, 100 km sebelah utara Kota Tampa, mengalami kecelakaan. Lebih 200.000 liter air pendingin tertercemar zat radioaktif, tumpah ke lantai bangunan reaktor itu. Reaktor di Crystal River itu bikinan Babcock & Wilcox, perusahaan yang juga membuat reaktor di Three Mile Island. Tahun lalu ia pernah ditutup pemerintah, bersama 7 reaktor lain bikinal1 Babcock & Wilcox. Perusahaan yang mengelola reaktor itu, Florida Power Corporation cepat mengumumkan tidak terjadi korban jiwa dan tidak ada zat radioaktif yang bocor keluar. Tapi konon kecelakaan itu karena matinya aliran listrik selama 7 menit. Hampir bersamaan William Scranton Letnan Gubernur Pennsylvania -- agaknya belum tahu tentang kejadian di Florlda -- mengumumkan keharusan melepas gas radioaktif ke udara dari dalam bangunan reaktor di Three Mile Island. Pihak pengelola reaktor itu semula menjelaskan hal ini perlu agar pekerjaan membersihkan bangunan reaktor itu bisa dilanjutkan. Scranton tidak bisa menjamin 100% keselamatan penduduk. Tapi ia mengatakan "Kami lebih cemas akan akibatnya bila tidak melakukan penglepasan." Keputusan terakhir tentang ini merupaIan wewenang NRC, tapi komisi itu menolak memberi komentar. Bermotivasi Politik Dalam bangunan reaktor unit I di Three Mile Island, jutaan liter air yang tercemar zat radioaktif masih menggenangi lantainya. Selain itu sejumlah gas masih tersisa. Sisa ini sudah lama hendak dilepas ke udara, tapi sejak Desember dapat dicegah karena pendapat masyarakat menentang maksud itu. Awal Februari, terjadi 2 kali penglepasan tidak sengaja. Menurut Metropolitan Edison Co., pengelola reaktor itu, ini bisa terulang lagi bila tidak segera dilepaskan gas itu secara terkontrol. Di Indonesia, seperti tidak menghiraukan kemelut yang meliputi industri nuklir, Direktur BATAN, Prof. Dr. Baiquni, masih terus mempromosikan pemakaian tenaga nuklir. Dalam suatu konperensi pers, bahkan ia menilai mereka, yang tidak setuju rencana pembangunan PLTN di Indonesia, pada pokoknya bermotivasi politik. Belum sempat eksponen yang tidak setuju itu menjawab, peristiwa beruntun di Amerika bulan lalu seakan-akan memberikan jawaban yang gamblang. Tapi tentu kenyataan ini tidak akan dihiraukan, seperti juga halnya sikap NRC di Amerika. NRC di tengah segala hiruk pikuk mengenai kebocoran berbagai reaktor nuklir di negeri itu, akhir Februari sempat menyudahkan berlakunya masa penangguhan pemberian izin operasi dan pembangunan reaktor nuklir baru. Maka NRC memberikan izin kepada TVA (Tennessee Valley Authority) untuk mulai mengisi reaktor mereka yang baru, Sequoyah Unit I dekat Chattanooga, Tennessee, dengan bahan bakar nuklir, sebagai persiapan dimulainya operasi kelak. Ini merupakan pemberian izin pertama sejak heboh kecelakaan di Three Mile Island.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus