Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Begini Cara Kerja Alat Pemantau Abu Vulkanik Buatan Yandex

Layanan AI dari Yandex bisa dimanfaatkan untuk pemetaan sebaran abu vulkanik. Datanya bisa mendukung mitigasi dampak letusan gunung.

27 Februari 2024 | 17.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat, 19 Januari 2024. Pemerintah setempat menetapkan status siaga darurat hingga 24 Januari 2024 agar bisa memaksimalkan penanganan warga yang berada di zona bahaya Gunung Marapi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Yandex, penyedia solusi teknologi, mengembangkan teknologi pemantau sebaran abu vulkanik berbasis kecerdasan buatan. Layanan tersebut juga ditargetkan mendukung mitigasi dampak abu dari gunung berapi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan mengintegrasikan Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA). Data dari ketiga fitur tersebut dianalisis dan dipadukan dengan machine learning dan data meteorologi. Dengan penggunaan model matematika canggih, neural networks (jaringan syaraf tiruan/JST), serta peta interaktif, pemantauan awan abu pasca-letusan dapat dilakukan secara real time.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Layanan peta interaktif itu tidak hanya melacak pergerakan abu vulkanik, tapi juga menyediakan informasi prakiraan cuaca 24 jam. Sistem Yandex juga membantu langkah-langkah proaktif yang berkaitan dengan mitigasi dampak abu vulkanik.

Ada pula pemanfaatan Yandex DataSphere, AI yang dilatih dengan beragam sumber data, seperti citra satelit dan hasil pengamatan meteorologi. Pengamatannya akan berkembang hingga mencakup data tinggi dan kepadatan abu.

"Penggunaan teknologi komputasi awan dan layanan machine learning jadi solusi mumpuni dalam mengatasi beragam tantangan sosial, termasuk pemantauan fenomena alam," kata Direktur Proyek Strategis di Yandex Cloud, Anna Lemyakina, dikutip dari Antara, Senin, 26 Februari 2024.

Anna menyampaikan pentingnya mekanisme prakiraan persebaran abu vulkanik yang dibarengi dengan akses untuk pengujian hipotesis dan pelatihan model. Abu vulkanik membawa partikel yang bisa merusak lingkungan dan menimbulkan gangguan kesehatan. Artinya, perlu pemantauan dan respons yang efektif untuk meminimalisir perluasan dampaknya, terutama setelah letusan gunung berapi.

"Proyek kami siap diskalakan untuk memantau gunung berapi di seluruh dunia, mengatasi masalah mendesak mengenai letusan gunung berapi dan dampaknya," tuturnya.

Sebagai gambaran, letusan Gunung Marapi di Indonesia, Fagradalsfjall di Islandia, dan Shiveluch di Rusia, telah menimbulkan emisi abu dalam jumlah besar sehingga mengganggu kehidupan harian masyarakat. Kondisi itu juga menimbulkan risiko terhadap keselamatan publik dan infrastruktur.

Dengan teknologi Yandex, akses terhadap peta akan disediakan sesuai permintaan dari organisasi internasional. Saat ini inovasi pemetaan abu sedang berjalan untuk pemantauan gunung berapi di Semenanjung Kamchatka, Rusia. Ke depannya, layanan dapat diperluas ke wilayah lain di seluruh dunia.

Dalam keterangan resmi yang sama, manajemen Yandex berkomitmen menggunakan teknologi demi kepentingan masyarakat dan lingkungan. "Di Yandex, salah satu prioritas kami adalah menggunakan teknologi untuk kebaikan yang lebih besar. Kami sangat senang bahwa upaya bersama seperti ini dapat menghasilkan proyek-proyek inovatif yang berpotensi memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan kesejahteraan mereka," kata Vice President Strategy di Yandex Search, Alexander Popovskiy.

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus