Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Air Zam-zam memiliki makna penting bagi umat Islam. Berasal dari sumur di kawasan suci Mekkah, air ini dianggap sebagai berkah dan anugerah. Namun, akses terhadap air Zam-zam di luar Arab Saudi terbatas, terutama dalam hal distribusinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumur Zam-zam diyakini muncul secara ajaib pada masa Nabi Ismail (AS). Selama berabad-abad, sungai ini telah menjadi sumber air penting bagi jamaah haji dan umrah. Pemerintah Arab Saudi mengelola sumur tersebut dan mengawasi distribusi airnya.
Proses pemompaan air Zam-zam
Dilansir dari russia-islworld.ru, sumur air Zam-zam terletak di kedalaman tanah sejajar dengan ruang bawah tanah Ka'bah. Mata air ini memiliki dua aliran keluar di mana air yang jernih mengalir keluar dari empat titik. Salah satunya terletak di sisi Ka'bah, sementara yang lainnya terletak di kaki gunung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumur kuno ini selalu tetap bersih. Kecepatan minimum aliran air dari mata air Zam-zam adalah 11 liter per detik, sementara kecepatan maksimumnya adalah 18,5 liter per detik. Perjalanan air suci ini dimulai dengan memompa air dari sumur melalui dua pompa air besar yang bekerja secara bergiliran selama 24 jam sehari.
Proses penyiapan dan pemompaan air serta pengendalian jaringan pipa dan kapal tanker dengan teknologi serat optik dilakukan dengan menggunakan sistem berteknologi tinggi. Air disalurkan ke dua masjid suci dalam wadah steril, didistribusikan secara hati-hati di tempat-tempat yang diperuntukkan bagi minuman dan ziyadah.
Sterilisasi air Zam-zam
Dilansir dari arabnews.com, untuk menjamin kualitas air Zam-zam, air tersebut melewati sistem sterilisasi canggih yang menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri dan virus serta memastikan sterilisasi tingkat tinggi. Satu kilowatt listrik dapat mensterilkan 12.000 galon air Zam-zam, memastikan konsistensi warna, rasa dan bau.
Untuk menjamin keamanan air, pihak berwenang mengatakan serangkaian tindakan diterapkan mulai dari saat air dipompa dari sumur Zam-zam dan dipindahkan ke tangki tertutup tempat air disimpan hingga melewati proses sterilisasi dan dipindahkan ke air. Masjid Agung. Sebuah tim spesialis mengawasi semua tahapan proses.
Proses distribusi air Zam-zam
Salah satu aspek penting dari distribusi air Zam-zam adalah fokusnya pada aksesibilitas bagi jamaah haji. Pihak berwenang Saudi memastikan pasokan tersedia bagi mereka yang mengunjungi tempat-tempat suci. Mereka menyediakan wadah gratis bagi jamaah untuk diisi dan dibawa kembali dalam jumlah terbatas untuk penggunaan pribadi.
Pada 2010, sebuah proyek dengan perkiraan biaya sebesar SR700 juta ($186,6 juta) diluncurkan untuk mengisi botol secara otomatis dan memurnikan air. Terdiri dari beberapa gedung, antara lain satu gedung kompresor udara, gudang wadah air mentah, gedung lini produksi, dan gudang botol olahan dengan kapasitas penyimpanan harian 200.000 botol.
Luas total pabrik melebihi 13.000 meter persegi. Gedung ini juga memiliki generator cadangan berkapasitas 10 megawatt dan bekerja dengan sistem yang mengontrol dan memantau seluruh tahapan proyek, mulai dari pemompaan air dari sumur hingga tahap terakhir pengisian.
Kapasitas produksi jalur pengisian otomatis pusat pembotolan air Zam-zam berkisar antara 1.500 hingga 2.000 botol per jam, dengan kuantitas harian berkisar antara 33.000 hingga 44.000 botol.
Pemompaan air Zam-zam dilakukan menggunakan pipa khusus untuk menjaga kualitas unik dari mata air suci tersebut. Untuk pengangkutan ke Masjid Nabawi di Madinah, air Zamzam diangkut menggunakan kapal tanker dengan spesifikasi teknis tertentu. Katup-katupnya tertutup rapat untuk mencegah adanya campur tangan dari luar terhadap air tersebut.
ARAB NEWS
Pilihan editor: Baca Doa Ini Ketika Minum Air Zam-zam, Ikuti 7 Adab Saat Meminumnya