Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) meraih prestasi dalam kompetisi internasional, yaitu Silver Medal International Creative & Innovative Idea Competition 2025, yang diraih pada Ahad, 9 Februari 2025, secara daring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim tersebut beranggotakan Isac Muhammad K Gibran (S1-Akuakultur, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam/FIKKIA), Laurent Mercy Pankito (S1-Akuakultur, FIKKIA), Iftitah Ahdani Zuhri (S1, Akuakultur FIKKIA), Nashwa Mawla Audyia (S1-Kedokteran Hewan, FIKKIA), dan Habib Anwash (D4-Teknik Informatika, Fakultas Vokasi). Mereka menggagas inovasi alat penyebar pestisida udara berbasis motion control dengan konsep cable driven robot bernama Adichine.
Robot Berbasis Kabel dan Motion Control
Anggota tim, Iftitah, mengatakan serangan hama global telah mengurangi produksi pertanian hingga 40 persen. Hingga kini petani menyemprotkan pestisida secara manual atau melalui drone yang mahal dan memiliki keterbatasan jangkauan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adichine hadir sebagai inovasi alat penyebar pestisida udara berbasis motion control dengan konsep cable driven robot. Alat itu menawarkan otomatisasi sistem yang lebih presisi, terjangkau, dan ramah lingkungan.
“Adichine dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian, membuat pasokan pangan tetap stabil dan ketahanan pangan lebih terjamin. Teknologi tersebut lebih efisien, murah, dan optimal daripada konvensional maupun drone,” kata Iftitah melalui keterangan tertulis, Kamis, 13 Februari 2025.
Adichine dapat bergerak secara terkontrol dan presisi berkat teknologi motion control. Dengan sistem cable driven robot, alat tersebut dapat menjangkau area pertanian lebih luas dengan mengurangi penyemprotan berlebih.
Menurut dia, Adichine berbeda dengan drone penyemprot yang memerlukan baterai mahal dan perawatan rutin. Penggunaan sistem kabel membuat lebih efisien secara energi. “Dengan sistem motion control dan cable driven robot, Adichine mengurangi kehilangan hasil panen akibat hama seperti wereng,” tuturnya.
Pengendalian pestisida secara lebih presisi mampu menjaga keseimbangan ekosistem. Ekonomi hijau berbasis pertanian untuk generasi mendatang juga akan berdampak luas dalam keamanan pangan berkelanjutan.
Inovasi dan Peluang Baru
Iftitah berharap Adichine tidak hanya menjadi sekadar inovasi, tetapi juga solusi nyata bagi petani di Indonesia. Dengan teknologi ini, Adichine membuka peluang bisnis baru dalam bidang teknologi pertanian, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan bagi teknisi, insinyur, dan distributor alat pertanian modern. Petani juga semakin produktif dengan penerapan teknologi modern tanpa takut serangan hama.
“Tidak hanya membantu petani skala besar, tetapi juga petani kecil pedesaan agar bisa menikmati manfaat teknologi modern. Kami juga berharap Adichine berkontribusi dalam mewujudkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya.