Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada pertengahan Agustus lalu siswa Indonesia meraih prestasi di ajang Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika (IOAA) ke-16 yang diselenggarakan secara luring pada tanggal 10-20 Agustus 2023 di Chorzów, Polandia. Tim Indonesia berhasil menyabet satu medali perak, empat medali perunggu, dan dua penghargaan Best International Team yang setara medali emas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peraih perak, Dzaky Rafiansyah, siswa SMA Semesta, Semarang, Jawa Tengah, untuk kedua kalinya meraih perak di ajang yang sama, sebelumnya di tahun 2022. “Saya ingin memanfaatkan setiap kesempatan yang ada agar tidak menyesal juga di kemudian hari jika saya tidak mengambil kesempatan tersebut,” ujar Dzaky lewat pesan singkat, 3 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP. Menurutnya, bidang ini tidak hanya mempelajari teori, tetapi mempelajari hal-hal indah lainnya seperti bintang. “Rasi bintang, nebula, planet, gugus bintang dan objek astronomis lainnya sangat indah,” jelasnya. Hal itu yang membuatnya tertarik mengikuti olimpiade astronomi ini.
Namun, untuk urusan olimpiade, ia mengaku sudah mengikuti sejak SD. “Sekolah memilih saya untuk mewakili sekolah dalam ajang OSN,” kenangnya mengingat olimpiade pertama. Perjalanan waktu membuatnya semakin menyukai dunia olimpiade ini dan semakin tertarik untuk mendalaminya hingga SMA. Untuk medali, ia pertama kali mendapatkan pada kelas 10.
Tidak hanya sekolah yang mendukung, tapi juga orang tua. Ia menceritakan peran orang tua yang sering membantu, seperti mendaftarkan untuk perlombaan ataupun pelatihan demi mempersiapkan materi. Selain itu, di sekolah ia ikut sebuah organisasi di sekolah yang khusus untuk anak olimpiade. Masih belum cukup, di luar sekolah ia juga sering mengikuti organisasi olimpiade agar bisa bertemu dengan banyak teman lainnya yang memiliki minat dan bakat yang mirip dengannya.
Olimpiade Polandia
Menurut Dzaky, saat olimpiade di Polandia, pertandingan terbagi atas beberapa ronde, yaitu teori, analisis data, observasi dan Team Competition. “Menurut saya ronde teori merupakan ronde yang paling sulit dan paling butuh banyak persiapan dibanding ronde lainnya,” jelasnya.
Sedangkan ronde analisis data adalah ronde yang paling melelahkan karena akan disediakan banyak data yang harus diolah. Ronde Observasi adalah ronde yang paling menegangkan karena tipikal soal di ronde ini hanya tersedia waktu pengerjaan yang sedikit. Ronde ini juga yang paling membutuhkan gerak banyak dibanding ronde lain yang hanya duduk dan mengerjakan soal saja.
Terakhir Ronde Team Competition adalah ronde yang mengerjakan soal bersama satu tim yang merupakan ronde yang memerlukan kerja sama tim. Ronde ini paling menyenangkan karena kita bisa mengerjakan soal bersama dengan teman lainnya.
Walaupun bersama astronomi membuatnya bertanding di tingkat internasional dan berhasil menang, ternyata untuk pilihan studi Dzaky selanjutnya bukan di bidang tersebut. “Karena prospek mungkin, saya ingin mencari pekerjaan yang nanti prospeknya menjanjikan,” kata Dzaky.
Ilmu Komputer
Dengan pelajaran kesukaannya adalah matematika dan fisika, Dzaky melabuhkan pilihannya ke ilmu komputer Universitas Gajah Mada. Jurusan Ilmu Komputer menurutnya menarik, karena dirinya kurang suka belajar secara tradisional. “Belajar ilmu komputer cocok dengan saya,” jelasnya.
Jika rekan sesama peraih medali ada yang memilih kuliah ke luar negeri, Dzaky memilih S1 tetap di Indonesia sembari mengembangkan beberapa program untuk olimpiade di @scuola_id. Ia merencanakan kuliah di luar negeri saat S2 nanti.
Sementara untuk pekerjaan lain lagi. “Saya tertarik menjadi seorang entrepreneur,” katanya menyebut bidang pilihannya. Selain dunia teknologi, dunia bisnis juga menarik perhatiannya karena menurutnya sangat seru untuk memikirkan ide-ide untuk bisnis yang mempengaruhi hasil-hasil dari bisnis kita.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.