Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

FCC AS Izinkan Layanan Direct-to-Cell Starlink dan T-Mobile, Ini Efeknya

Untuk diketahui, lisensi T-Mobile ini merupakan kolaborasi pertama antara operator satelit seperti Starlink dan operator nirkabel yang disetujui FCC

3 Desember 2024 | 01.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat kini resmi mengizinkan SpaceX menggunakan satelit broadband Starlink untuk menyediakan layanan langsung ke telepon dengan T-Mobile sebagai penyedianya, namun dengan beberapa ketentuan yang berlaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Komisi mengakui bahwa konektivitas satelit-ke-perangkat dapat mendukung manfaat penting bagi kepentingan publik, termasuk konektivitas di mana-mana, akses ke layanan 911 dari daerah terpencil, kemajuan teknologi, dan penggunaan spektrum yang inovatif," kata FCC dalam pengumumannya pada Selasa, 26 November 2024, dikutip dari laman The Verge.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk diketahui, lisensi T-Mobile ini merupakan kolaborasi pertama antara operator satelit dan operator nirkabel yang disetujui oleh FCC. Adapun kemitraan antara kedua perusahaan tersebut diumumkan pada 2022 dengan bertujuan untuk memperluas jangkauan jaringan nirkabel ke daerah terpencil dan menghilangkan zona mati seluler di AS. 

Namun, ada beberapa syarat yang juga dikeluarkan FCC bersamaan dengan persetujuan resminya. Badan tersebut belum memutuskan apakah SpaceX dapat meningkatkan daya emisi radio satelitnya untuk mendukung kemampuan seperti panggilan suara dan video secara real-time. Pesaingnya, AT&T dan Verizon sebelumnya telah menyuarakan kekhawatiran bahwa mengizinkan SpaceX untuk melewati batas kerapatan fluks daya saat ini dapat mengganggu jaringan mereka yang sudah ada.

“FCC secara aktif mempromosikan persaingan dalam ekonomi luar angkasa dengan mendukung lebih banyak kemitraan antara operator seluler terestrial dan operator satelit untuk mewujudkan masa depan jaringan tunggal yang akan mengakhiri zona mati seluler,” kata Ketua FCC Jessica Rosenworcel, menurut laporan Reuters.

Tak hanya itu, badan tersebut juga menunda apakah SpaceX akan diizinkan untuk meluncurkan 22.488 satelit Starlink tambahan setelah menyetujui konstelasi 7.518 yang akan diluncurkan pada 2018. 

Diketahui, satelit pertama SpaceX dan T-Mobile dengan dukungan langsung ke seluler diluncurkan pada Januari lalu, tetapi konstelasi penuh belum digunakan — SpaceX mengatakan "mungkin menguji kemampuan mengirim pesan teks dasar (SMS)" ketika diberikan izin sementara bulan lalu, dan dukungan untuk suara dan data diperkirakan tidak akan hadir hingga 2025.

Dikutip dari Reuters, satelit pertama tersebut memiliki teknologi langsung ke seluler untuk bekerja dengan jaringan T-Mobile guna memperluas jangkauan. Perusahaan T-Mobile mengatakan tahun ini, terdapat lebih dari 500.000 mil persegi (1,3 juta km persegi) wilayah Amerika Serikat tidak dapat dijangkau oleh menara karena medan, pembatasan penggunaan lahan, dan faktor-faktor lainnya.

Pada Maret, FCC kemudian menetapkan kerangka regulasi baru untuk cakupan tambahan dari luar angkasa guna memperluas jangkauan jaringan nirkabel ke daerah-daerah terpencil sambil mempertahankan kualitas layanan yang tinggi dalam jaringan 4G dan 5G serta mencegah gangguan yang merugikan.

Pada bulan lalu, FCC juga telah mengizinkan SpaceX dan T-Mobile untuk mengaktifkan satelit Starlink dengan kemampuan langsung ke seluler untuk menyediakan jangkauan bagi ponsel di wilayah North Carolina yang dilanda Badai Helene.

Seperti solusi satelit Apple untuk iPhone 14 dan yang lebih baru, serta Google untuk seri Pixel 9, layanan T-Mobile dan SpaceX tidak dirancang untuk menggantikan jangkauan yang telah ada sebagaimana yang pengguna dapatkan dari operator nirkabel saat ini, tetapi menambahnya saat jaringan terestrial normal tidak tersedia. 

Dalam penerapannya setelah badai, ponsel yang terhubung ke layanan tersebut dapat melihat "T-Mobile SpaceX" pada nama jaringan untuk menandakan konektivitas satelit sambil menampilkan kekuatan sinyal "1 hingga 2 bar," menurut laporan CNET

Meskipun persetujuan resmi FCC untuk SpaceX dan T-Mobile merupakan langkah maju yang penting, keduanya bukanlah satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang luar angkasa.

Selain mereka, terdapat pula AT&T yang bersama Verizon bekerja sama dengan AST SpaceMobile untuk mengembangkan solusi konektivitas seluler berbasis satelitnya sendiri, telah memberi bocoran di X bahwa mereka akan membagikan beberapa berita terkait luar angkasa dalam waktu dekat. 

NI MADE SUKMASARI | REUTERS | THE VERGE | CNET
Pilihan editor: Dekati Otoritas Komunikasi Elon Musk Ingin Laju Internet Starlink Meningkat 10 Kali Lipat

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus