Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Gempa Jepang: Begini Jepang Masuk Jalur Negeri Cincin Api

Negeri Cincin Api merujuk pada kawasan geografis di sekitar Samudra Pasifik yang memiliki banyak gunung berapi aktif dan rawan gempa, termasuk Jepang

4 Januari 2024 | 11.53 WIB

Puing-puing menumpuk di sepanjang jalan Asaichi-dori, yang terbakar akibat gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. Gempa berkekuatan awal 7,6 skala Richter melanda semenanjung Noto pada Hari Tahun Baru, meratakan rumah-rumah dan memutus aliran bantuan ke daerah-daerah terpencil. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Perbesar
Puing-puing menumpuk di sepanjang jalan Asaichi-dori, yang terbakar akibat gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. Gempa berkekuatan awal 7,6 skala Richter melanda semenanjung Noto pada Hari Tahun Baru, meratakan rumah-rumah dan memutus aliran bantuan ke daerah-daerah terpencil. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dahsyat melanda Jepang tengah pada hari Senin, 1 Januari 2024, menewaskan sedikitnya 65 orang, menghancurkan bangunan dan memutus aliran listrik ke puluhan ribu rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Terletak di jalur "Negeri Cincin Api", Jepang menyumbang sekitar 20 persen gempa berkekuatan 6 atau lebih di dunia. Dan setiap tahun kira-kira terjadi gempa Jepang hingga 2.000 kali yang dapat dirasakan oleh ribuan orang.

Apa itu Negeri Cincin Api?

Negeri Cincin Api merujuk pada kawasan geografis di sekitar Samudra Pasifik yang memiliki banyak gunung berapi aktif dan rawan gempa bumi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari U.S. Geological Survey, kawasan ini adalah busur vulkanik dan palung samudera yang sebagian mengelilingi Cekungan Pasifik membentuk cincin berbentuk melingkar yang meliputi beberapa negara, termasuk Indonesia dan Jepang. 

Kendaraan dan bangunan yang terbakar di sepanjang Jalan Asaichi-dori, yang terbakar akibat gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Di daerah ini, terdapat setidaknya 450 rangkaian gunung berapi aktif dan tak aktif yang berbentuk setengah lingkaran atau tapal kuda di sekitar Lempeng Laut Filipina, Lempeng Pasifik, Juan de Fuca dan Lempeng Cocos, serta Lempeng Nazca. 

Di Indonesia, cincin ini dikenal sebagai "Cincin Api Pasifik" sedangkan di Jepang disebut sebagai "Ring of Fire". Sepanjang 40 ribu kilometer, sabuk ini mengikuti rangkaian busur pulau seperti Tonga dan New Hebrides, kepulauan Indonesia, Filipina, Jepang, Kepulauan Kuril, dan Aleutian. 

Wilayah ini terkenal karena aktivitas geologisnya yang tinggi, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan aktivitas tektonik lainnya. Sebagian besar gunung berapi aktif di dunia berada di dalam cincin ini, sehingga menciptakan kondisi geologi yang dinamis dan seringkali mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk di sekitarnya. Sekitar 90 persen dari semua gempa bumi terjadi di dalam wilayah Cincin Api. 

Dikutip dari Britannica, ada beberapa peristiwa vulkanik besar yang terjadi di Cincin Api sejak tahun 1800. Ini termasuk letusan Gunung Tambora (1815), Krakatau (1883), Novarupta (1912),Gunung Saint Helens (1980), Gunung Ruiz (1985), dan Gunung Pinatubo (1991). 

Cincin Api ini juga telah menjadi lokasi terjadinya beberapa gempa bumi terbesar dalam sejarah, termasuk gempa bumi Chili tahun 1960, gempa bumi Alaska tahun 1964, gempa bumi Chile tahun 2010 , dan gempa Jepang tahun 2011. Ini juga termasuk gempa yang menghasilkan tsunami dahsyat di Samudera Hindia pada 2004 . 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus