Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Tonggak utama perkembangan kereta api sebagai moda transportasi massal bisa dibilang adalah penemuan lokomotif uap oleh Richard Trevithick. Hasil temuannya itu mulai dioperasikan pada 21 Februari 1804, tepat hari ini 219 tahun yang lalu. Berikut kilas baliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan catatan dari The Linda Hall Library Transcontinental Railroad, sejatinya selama berabad-abad manusia telah berusaha untuk memanfaatkan tenaga mekanik dari panas dan air. Hero of Alexandria dalam pneumatica-nya pada awal 200 SM menggambarkan sebuah alat yang disebut aeolipile yang dianggap sebagai konsep mesin uap pertama yang tercatat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Alat tersebut melibatkan sebuah bola berisi air dipasang di atas kuali. Saat dipanaskan, dua tabung bengkok menonjol menyemburkan semburan uap yang membuat tersebut bola berputar.
Banyak perangkat semacam itu disusun pada abad-abad berikutnya ketika para ilmuwan mempelajari prinsip-prinsip hidrolika, pneumatik, dan sifat-sifat gas. Namun, perangkat tersebut belum diterapkan pada pekerjaan yang nyata.Kereta api Standard Class 4MT 2-6-0 melintas ditarik dengan lokomotif 76079 bertenaga uap. Kereta api tersebut baru keluar dari gudang kereta api Grosmont di North Yorkshire Moor Railway. Grosmont, Inggris, 24 September 2015. Ian Forsyth / Getty Images
Pada abad ke-18, perkembangan mesin uap mulai menanjak. Pada 1712, Thomas Newcomen dan asistennya John Cally meluncurkan mesin uap komersial pertama yang memanfaatkan tenaga uap untuk menggerakkan pompa meskipun belum efisien. Pada akhir abad ke-18, James Watt meningkatkan efisiensi mesin stasioner saat dia mematenkan mesin double acting yang menggunakan uap bertekanan tinggi di kedua sisi mesin uap. Berkat hal itu, ia kemudian dikenal sebagai bapak mesin uap,
Mengikuti penyempurnaan yang dilakukan oleh Watt, banyak peneliti yang mencoba mengadaptasi mesin uap ke moda transportasi untuk memungkinkan perjalanan yang lebih cepat daripada menggunakan kuda. Pada 1802, Richard Trevithick mematenkan "mesin bertekanan tinggi" dan menciptakan mesin lokomotif bertenaga uap pertama di atas rel.
Pada 21 Februari 1804, setelah dilakukan uji coba, Trevithick menuliskan bahwa mesin buatannya itu mampu menggerakan kereta yang mengangkut lima gerbong, sepuluh ton besi, dan 70 Orang. Kecepatan kereta dengan lokomotif uap pertama tersebut mampu mencapai 8 km/jam dan berhasil menempuh jarak lebih dari 15 km dalam waktu 4 jam dan 5 menit. Meskipun tak terdengar “wah”, itu merupakan langkah pertama menuju penemuan yang benar-benar akan mengubah hubungan manusia dengan ruang dan waktu.
HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor : Ed Dickens: Pria yang Membangkitkan Lokomotif Monster
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.