Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Ed Dickens, Pria yang Membangkitkan Lokomotif Monster

Big Boy lokomotif seberat 600 ton penanda kejayaan kereta api Amerika pada Perang Dunia II dihidupkan kembali, usai tidur 60 tahun.

20 September 2019 | 13.49 WIB

Penggemar kereta tua menyambut kehadiran Big Boy di Evanston, Wyoming. Mereka antusias melihat Big Boy melaju kembali. Foto: Atlas Obscura/Justin Franz
Perbesar
Penggemar kereta tua menyambut kehadiran Big Boy di Evanston, Wyoming. Mereka antusias melihat Big Boy melaju kembali. Foto: Atlas Obscura/Justin Franz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tak bisa ditampik, Ed Dickens adalah seorang “rockstar” dalam sejarah perkeretapian Amerika Serikat (AS). Sebagaimana diberitakan Atlas Obscura, Dickens adalah insinyur dan mekanik lokomotif uap yang memelihara armada kereta uap dan diesel bersejarah milik Union Pacific Railroad (UPR).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Koleksi dari UPR termasuk lokomotif uap terbesar di dunia, Big Boy – julukan dari penggemar lokomotif dunia. Dickens adalah sosok yang membuat Big Boy No. 4014 pada musim semi 2019, berlari untuk pertama kalinya dalam 60 tahun tidurnya. Perbaikan Big Boy memang dicicil beberapa tahun, hingga lokomotif monster itu bisa berlari kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak bisa berlari kencang lagi, Big Boy telah melakukan perjalanan keliling negara — ke Utah pada bulan Mei untuk peringatan 150 tahun The 1st Transcontinental Railroad. Ia melintasi Midwest selama musim panas. Sekarang Dickens dan timnya sedang mempersiapkan perjalanan Big Boy terbesar: tur dua bulan melalui 12 negara bagian, dari pangkalan lokomotif di Wyoming ke Utah, Nevada, California, Arizona, New Mexico, Texas, Arkansas, Oklahoma, Kansas , Missouri, dan Colorado. Publik bahkan akan diberi kesempatan langka untuk naik di gerbong-gerbong Big Boy di Los Angeles pada 12 dan 13 Oktober 2019.

Nah, di stasiun manapun Dickens bersama Big Boy berhenti, ia disambut bak rockstar oleh penggemar kereta tua. Mereka minta tanda tangan, swafoto, dan berdiskusi. Dickens tetap rendah hati dalam komunitas pecinta kereta api kuno itu. Menurutnya, ia adalah bagian dari anak laki-laki yang tumbuh dengan cinta kepada kereta – sebagaimana orang-orang yang mengerumuninya, "Seluruh hidup saya dikelilingi oleh rel kereta api," katanya. 

Dickens dibesarkan di Colorado. Semasa kecil dengan sepedanya, ia meluncur ke pelintasan rel jalur Denver dan Rio Grande Barat. Hampir setiap hari ia melakukan itu bersama kawan-kawannya hanya menyaksikan kereta lewat. Terkadang mereka menghabiskan waktu berjam-jam menunggu kereta di sebuah stasiun.

Pada 1980-an, Dickens bertugas di militer, dan kemudian mulai bekerja di beberapa jalur kereta api bersejarah di Colorado, termasuk Kereta Api Durango & Silverton Narrow Gauge yang terkenal -- yang telah beroperasi sejak tahun 1880-an.

Ed Dickens (kiri) berbicara dengan Merrill Transtrum (kanan), masinis Big Boy pada 1940-1950. Foto: Atlas Obscura/Justin Franz

Di Durango & Silverton dan Jalur Kereta Api Georgetown Loop itulah, Dickens belajar dari mekanik veteran berbagai keterampilan yang diperlukan untuk memperbaiki lokomotif uap tua. Banyak perusahaan kereta api mengganti uap dengan diesel pada tahun 1940-an dan 1950-an, dan Dickens adalah salah satu dari sedikit orang dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan sisa-sisa kereta uap. “Bekerja dengan orang-orang yang lebih tua itu benar-benar memperkuat hasrat saya untuk lokomotif uap,” katanya. 

Dickens selalu suka mengutak-atik, dan sudah menjadi sifatnya untuk terjun ke proyek yang rumit. Dalam banyak hal, memperbaiki lokomotif uap tua — mesin yang bisa berbobot ratusan ton dan memiliki ribuan bagian — adalah pekerjaan yang sempurna baginya. Tapi itu bukan pekerjaan yang mapan. Pasalnya, sebagian besar lokomotif uap hanya digunakan pada kunjungan musiman atau untuk pariwisata. 

Untuk memperoleh penghasilan yang baik, Dickens di perusahaan yang mengoperasikan kereta api barang pada tahun 1993. Perusahaan ini akhirnya diakuisisi oleh Union Pacific, salah satu jalur kereta barang terbesar di Amerika Serikat. 

Pada tahun 1960 Union Pacific memutuskan untuk mempertahankan lokomotif uap terakhir yang dibelinya, No. 844. Dikenal sebagai "Legenda Hidup," yang dibangun pada tahun 1944. Kereta itu mampu hingga 100 mil per jam -- dengan gerbong berpenumpang. No. 844 hanya digunakan Union Pacific untuk acara-acara khusus, terutama berwisata dengan para tamu perusahaan.

Kereta uap lainnya "Challenger," yang dibuat pada pada 1980-an. Semua lokomotif uap itu ditangani tim kecil, yang berkantor di sebuah bangunan toko tua di Cheyenne, Wyoming. Dickens mulai bekerja di sana pada 2004 dan menjadi manajernya pada 2010.

Pada 2012, Dickens dipanggil ke markas besar Union Pacific di Omaha, Nebraska, untuk membicarakan proyek baru: memulihkan salah satu lokomotif uap terbesar dalam sejarah.

Pada tahun 1940, ketika Amerika Serikat bersiap untuk memasuki Perang Dunia II, lalu lintas barang di jalur kereta api Amerika sedang booming. Bisnis Union Pacific pun turut tumbuh, dan membutuhkan lokomotif yang lebih kuat untuk memindahkan kereta api melewati Pegunungan Rocky di Utah dan Wyoming.

Insinyur Union Pacific bekerja sama dengan Perusahaan Lokomotif Amerika lalu merancang lokomotif uap tipe baru: 4-8-8-4, dengan empat roda di depan, dua set delapan roda penggerak di tengah (yang terhubung ke piston yang membuat lokomotif bergerak), dan empat roda trailing, semuanya di bawah satu ketel. Beratnya lebih dari 600 ton dan panjangnya 132 kaki, 9 inci. 

Big Boy berbobot 600 ton, masih sanggup berlari dengan kecepatan 100 km per jam dengan menarik gerbong penumpang. Foto: Atlas Obscura/Justin Franz

Union Pacific membeli 25 lokomotif tipe 4-8-8-4, yang dibuat antara tahun 1941 dan 1944. Lokomotif awalnya diberi nama "Wasatch," tetapi pada 1941, seorang pekerja di Perusahaan Lokomotif Amerika menulis "Big Boy" dengan kapur di bagian depan lokomotif. Maka jadilah nama itu abadi. Union Pacific menggunakan Big Boys sampai tahun 1959, lalu diganti dengan lokomotif diesel-listrik. Sebagian besar jenis Big Boy musnah, dan di seluruh AS hanya tinggal delapan unit.

Selama bertahun-tahun, penggemar kereta api mengira mereka tidak akan pernah melihat Big Boy berlari lagi. Banyak infrastruktur yang dibutuhkan untuk mempertahankannya telah dibongkar pada 1950-an. Namun Dickens masih percaya Big Boy masih bisa berlari, dengan rel yang ada saat ini sekalipun.

Dan kesempatan itu akhirnya muncul, ketika eksekutif Union Pacific menantang Dickens untuk menghidupkan Big Boy. Dickens menyatakan siap dan mulai mencari kereta yang pas untuk direstorasi. Hasilnya No. 4014, yang telah dipajang di Museum Rail Giants di Pomona, California, sejak 1960-an, merupakan kandidat terkuat, karena dalam kondisi terbaik. Lalu Union Pacific dan museum membuat kesepakatan: No. 4014 ditukar dengan lokomotif diesel modern dan gerbongnya. Pada 2014, Big Boy diangkut ke Wyoming.

Di bengkel Union Pacific, Dickens dan tim mekaniknya memulai tugas monumental untuk memisahkan semuanya — membersihkan dan memperbaiki setiap elemen. Beberapa bagian bahkan harus dibuat sendiri di bengkel itu. Kacaunya, saat restorasi Big Boy belum rampung, tiba-tiba Union Pacific mengumumkan Big Boy akan berlari kembali menuju Ogden, Utah, untuk memperingati 150 tahun terhubungnya wilayah Golden Spike dengan pantai Amerika dengan rel untuk pertama kalinya.

Dickens tentu harus bekerja lebih keras, berpacu dengan waktu. Banyak yang mengatakan Dickens tak mungkin menyelesaikan pekerjaaanya. Hal itu dijawab Dickens dengan bekerja tujuh hari dalam seminggu. 

"Saya tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan lokomotif tepat waktu dan tak mungkin bagiku untuk menyerah," katanya. Pada tanggal 2 Mei, Big Boy mulai diuji. Uji coba itu tak diumumkan, namun informasinya terlanjur menyebar di media sosial. Ratusan penggemar lokomotif tua pun ingin melihatnya. Pada hari yang ditentukan No. 4014 menjalani uji coba, dan melaju dengan baik setelah 60 tahun tertidur.

Di sepanjang jalan ribuan orang keluar untuk melihat Big Boy menderu. Dickens takjub, mengatakan kerumunan hampir sama mengesankannya dengan lokomotif itu sendiri. “Melihat semua orang keluar untuk melihat lokomotif ini membuat semua kerja keras timnya sepadan,” katanya.

Karena ukuran Big Boy — dua kali lebih besar dari lokomotif diesel modern — merencanakan perjalanannya pun membutuhkan persiapan berbulan-bulan. Tim Dickens harus meninjau lintasan yang akan dilalui lokomotif, agar tidak terjadi overhead pada jembatan maupun jalur belokan. Dari hasil riset tim Dickens, Big Boy dapat berjalan di sebagian besar jalur Pasifik sejauh 32.000 mil. Ia berharap, jalur-jalur itu bisa ia datangi dengan Big Boy di masa mendatang.

Jadi bagaimana rasanya menjalankan lokomotif uap terbesar di dunia? Dickens mengatakan bahwa untuk lokomotif yang benar-benar dapat mengguncang bumi ketika lewat, Big Boy No. 4014 secara mengejutkan bisa melaju mulus, sebagian karena bobotnya yang sangat besar. "Ini besar, itu monster absolut," katanya. 

Sejarawan kereta api John E. Bush telah menulis banyak buku tentang lokomotif uap Union Pacific, mengatakan tidak pernah ada restorasi lokomotif uap yang lebih komprehensif daripada yang diselesaikan Dickens dan timnya. Juga tidak ada lokomotif yang cukup dicintai seperti Big Boy. "Ini membawa senyum untuk semua orang," katanya. 

Kode nomor Big Boy, No. 4041. Menurut Dickens di antara delapan Big Boy lainnya, inilah yang terbaik untuk direstorasi. Foto: @coastertrains95__yt

Dari semua pujian, bagi Dickens yang paling mengesankan adalah pernyataan penggemar: “Saya tidak pernah berpikir akan melihat Big Boy berlari, namun kini ada satu yang benar-benar berjalan!".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus