Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam gua bawah tanah di Meksiko sebelah timur laut, populasi ikan buta diduga mengembangkan aksen ikan gua yang khas atau spesifik. Percabangan bahasa bisa berkontribusi kepada pembentukan spesies baru (spesiasi) yang sedang berjalan di antara ikan-ikan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ikan tetra Meksiko (Astyanax mexicanus) tak asing dengan diversifikasi. Jenis ini terbagi menjadi dua: yang berpenglihatan baik dalam sungai-sungai yang bermandi cahaya dan yang buta dengan tubuh semitransparan, yang mulai berevolusi kemungkinan baru 20 ribu tahun lalu seiring beberapa ikan itu yang mendiami gua-gua bawah tanah yang gelap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti banyak ikan lainnya, A. mexicanus menggunakan noise untuk berkomunikasi. Ikan ini membuat sedikitnya enam suara khas untuk tujuan ini, meski maknanya kelihatannya telah bergeser di antara yang menghuni gua seiring mereka beradaptasi hidup dalam gelap. Suara klik yang tajam yang biasa digunakan oleh ikan yang normal saat berperilaku agresif, misalnya, dihasilkan oleh mereka yang buta untuk mencari mangsa.
Carole Hyacinthe dari Departemen Genetika, Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, penasaran apakah komunikasi juga bervariasi di antara jenis ikan yang berevolusi dalam gua yang berbeda. Hyacinthe dan koleganya di Prancis menganalisis suara komunikasi ikan-ikan itu yang direkamnya dalam enam gua sepanjang 44 jam. Keenam gua tersebar di tiga kawasan pegunungan di Meksiko di mana kolonisasi gua diyakini terjadi secara independen.
Tim peneliti fokus kepada klik tunggal dan klik yang berulang, dua macam suara yang paling sering digunakan ikan-ikan. Mereka membandingkan ragam nilai-nilai akustik, termasuk panjang setiap klik, nada dan kekuatannya di mana klik berulang dibuat dalam urut-urutan. Hasilnya, seperti yang dilaporkan dalam makalah di Biorxiv 29 Maret 2022, mereka menemukan variasi unik dan signifikan di antara setiap gua.
Suara klik bernada relatif tinggi dalam sebuah gua yang disebut Molino, sementara bernada rendah dalam sebuah gua yang disebut Subterráneo. Ikan yang mendiami sebuah gua yang disebut Pachon membuat klik sampai 10 kali lebih cepat daripada di dalam gua lain, sementara di dalam gua yang disebut Tinaja, suara klik lebih panjang. Dalam sebuah gua yang disebut Chica, di mana hidup populasi hibrida ikan gua dan permukaan, suara-suara lebih bervariasi dibandingkan di lokasi lain.
Suara-suara di dalam gua yang disebut Los Sabinos serupa dengan yang dekat dengannya yakni Chica, tapi juga dengan Subterráneo dan Molino, yang berlokasi di wilayah berbeda. Ini mendukung ide bahwa suara-suara berevolusi independen dan tidak berelasi dengan kedekatan fisik.
Tim peneliti kemudian menggunakan sebuah analisis statistik yang umum digunakan dalam akustik untuk mengelompokkan suara-suara. "Ini adalah pekerjaan yang kreatif dan sangat intrik," kata Suzanne McGaugh dari University of Minnesota, AS, yang tidak terlibat dalam studi itu. Menurutnya, akan sangat menarik untuk mengecek apakah komunikasi bervariasi pula antara populasi-populasi ikan di permukaan.
"Aksen-aksen yang baru kemungkinan hasil total pergeseran genetik yang acak," kata Sylvie Rétaux dari Institute of Neuroscience, University of Paris-Saclay, Prancis, anggota tim studi.
Pada akhirnya, para penelitinya berspekulasi, kesulitan komunikasi dapat berkontribusi kepada spesiasi. Eksperimen lebih jauh dengan memutar ulang suara akan penting untuk mengeksplor kemungkinan ini. "Mungkin setelah sejuta tahun ini sudah bergeser jauh yang membuat mereka tidak akan mampu memahami satu sama lain lagi," kata Rétaux lagi.
Hyacinthe yang juga ahli neoroscience di University of Paris-Saclay kini sedang mengekplorasi suara-suara ikan dalam gua di level yang lebih mendasar, seiring mekanisme yang yang masih belum diketahui. "Astyanax adalah satu model yang sangat baik untuk meneliti basis genetik dari evolusi suara," katanya.
NEW SCIENTIST, BIORXIV
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu