Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa makanan memiliki sifat luar biasa yang membuatnya tahan lama dan tidak bisa basi, bahkan setelah berabad-abad. Ini disebabkan oleh sifat alami makanan tersebut yang melawan pembusukan dan pertumbuhan mikroorganisme. Lantas, makanan apa saja yang tidak bisa basi?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Madu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jangan khawatir jika Anda melihat kristalisasi di dalam madu Anda—para arkeolog pernah menemukan madu berusia 3.000 tahun yang terkubur di makam Mesir dan masih bisa dikonsumsi. Lebah mengubah nektar menjadi madu dengan menggunakan enzim dalam perutnya, yang mengurangi kadar air dalam madu hingga hanya 17 persen.
Selain itu, pH madu yang rendah, sekitar 3,9, membuatnya sangat sulit bagi mikroba untuk berkembang. Jika madu Anda mengkristal, Anda bisa mengatasi masalah ini dengan merendam wadah madu dalam air hangat atau memanaskannya sebentar di microwave untuk mengembalikannya ke keadaan semula.
2. Beras Putih
Peneliti menemukan bahwa beras putih (atau beras yang sudah dipoles) dapat mempertahankan kandungan nutrisi dan rasanya selama 30 tahun jika disimpan dalam wadah yang bebas oksigen dan pada suhu di bawah 40 derajat Fahrenheit. Sebaliknya, beras merah tidak bertahan lama, hanya sekitar 6 bulan, karena kandungan minyak alami dalam lapisan kulit arinya.
3. Cuka
Karena sifatnya yang sangat asam, dengan pH sekitar 2,4, cuka secara alami mengawetkan dirinya sendiri dan tidak memerlukan pendinginan. Bahkan, cuka sering digunakan untuk mengawetkan makanan lainnya.
Meskipun beberapa jenis cuka mungkin mengalami perubahan warna atau menjadi keruh, hal ini tidak mempengaruhi keamanannya. Jika Anda menginginkan cuka yang tetap jernih dan tahan lama, gunakan cuka putih suling, yang cenderung tetap bening selama bertahun-tahun.
4. Garam
Mengingat bahwa natrium klorida adalah mineral yang diambil dari bumi, tidak mengherankan jika ia bisa bertahan selamanya. Natrium klorida juga telah lama digunakan sebagai bahan pengawet makanan (atau tubuh) karena kemampuannya untuk menghilangkan kelembapan.
Namun, garam di lemari Anda mungkin tidak bertahan selamanya. Morton Salt menjelaskan bahwa penambahan yodium pada garam meja dapat mengurangi masa simpannya, sehingga jika wadah Anda mencantumkan garam beryodium, garam tersebut hanya akan bertahan sekitar 5 tahun.
5. Susu Bubuk
Menurut para ilmuwan dari Universitas Cornell, susu yang dipasteurisasi secara ultra dan stabil di rak dapat bertahan hingga 90 hari tanpa dibuka. Namun, susu bubuk tanpa lemak dapat bertahan lebih dari satu dekade jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering, dan bahkan tidak akan rusak jika disimpan dalam freezer.
Untuk menghasilkan susu bubuk, dua komponen yang menyebabkan kerusakan yakni air dan lemak susu dapat dihilangkan. Anda dapat menghidrasi kembali susu bubuk untuk diminum, meskipun demikian rasanya mungkin tidak persis sama dengan susu segar dalam karton.
6. Kacang Kering
Mirip dengan penelitian mengenai beras, para peneliti dari Universitas Brigham Young menemukan bahwa setelah 30 tahun, kualitas keseluruhan kacang pinto mengalami penurunan. Namun, semua sampel masih dianggap layak untuk digunakan dalam situasi darurat oleh setidaknya 80 persen panelis konsumen. Selain itu, daya cerna protein dalam kacang pinto tetap stabil seiring berjalannya waktu.
7. Gula
Seperti halnya dengan barang-barang lain dalam daftar ini, cara penyimpanan yang Anda pilih untuk gula mempengaruhi kemampuannya untuk bertahan lama. Gula bubuk dan gula pasir sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga agar tetap kering. Meskipun pengecer diwajibkan untuk mencantumkan tanggal pada kemasan, produsen mengonfirmasi bahwa gula merah yang telah mengeras masih bisa dikonsumsi setelah dilunakkan
EATING WELL | MENTAL FLOSS
Pilihan Editor: Mengapa Madu Tidak Bisa Membusuk? Begini Penjelasannya