Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, California - Ada nama astronom besar abad ke-15 asal Italia di balik misi Cassini di Saturnus, Giovanni Domenico Cassini. Siapa dia? Giovanni Domenico Cassini atau dikenal juga dengan nama Prancis Jean-Dominique Cassini lahir pada 8 Juni 1625 di Perinaldo, Italia, dari pasangan Jacopo Cassini dan Julia Crovesi.
Penemuan Cassini adalah celah di cincin Saturnus dan keempat bulan terbesar Saturnus. Keempatnya adalah Lapetus (1671), Rhea (1672), Tethys dan Dione (1684). Ia menamai bulan-bulan tersebut sebagai "Sidera Lodoicea" yang berarti Bintang Louisian. Karena itu, pemberian nama Cassini dirasa tepat untuk misi wahana antariksa ke Saturnus yang diluncurkan pada 15 Oktober 1997 dirasa tepat.
Pada 1648, Cassini mulai bekerja di Observatorium Panzano, dekat Bologna, Italia, yang dikelola Marquis Cornelio Malvasia. Marquis adalah astronom amatir kaya yang mengabdikan diri untuk kegiatan eksperimen astronomi.
Selama bekerja di situ Cassini juga menamatkan pendidikannya di bawah bimbingan Giovanni Battista Riccioli dan Francesco Maria Grimaldi. Setelah lulus pada 1650, senat Universitas Bologna menunjuk Cassini sebagai kepala bidang astronomi di sana.
Kontribusi ilmiah yang ia berikan selama disana berupa perhitungan garis penting meridian sepanjang San Petronio Basilica. Garis meridian ini membantu menyelesaikan perdebatan tentang apakah alam semesta itu geosentris atau heliosentris.
Selanjutnya: Pindah ke Prancis
Cassini diundang Louis XIV dari Prancis untuk pindah ke Paris dan membantu mendirikan Observatorium Paris pada 1669. Disana ia menjadi direktur utama Observatorium Paris dari 1671 hingga akhir hidupnya 1712.
Di observatorium itu, dia mulai menggunakan metode Trianggulasi Gemma Frisius untuk membuat peta tipografi Prancis dekade 1670-an. Penelitian tersebut nantinya menjadi peta tipografi pertama untuk mengukur garis bujur dan lintang secara akurat.
Proyek tersebut dilanjutkan oleh anaknya Jacques Cassini dan akhirnya diselesaikan oleh cucunya César-François Cassini de Thury dan diterbitkan sebagai Carte de Cassini.
Jacques Cassini secara bertahap mengambil alih tugas ayahnya sebagai kepala Observatorium Paris. Kesehatan dan penglihatan Cassini yang sudah tua mulai memburuk pada 1709 dan pada 1711 dia hampir sepenuhnya buta. Cassini meninggal di Paris pada 14 September 1712.
Selama menjadi kepala Observatorium Prancis, Cassini juga menemukan bahwa cincin Saturnus dipisahkan menjadi dua bagian oleh celah yang sekarang disebut “Cassini Division” untuk menghormati karyanya. Dia juga berteori bahwa cincin itu terdiri dari partikel kecil yang tak terhitung jumlahnya. Belakangan, teori tersebut terbukti benar.
Sekitar tahun 1690, Cassini adalah orang pertama yang mengamati rotasi diferensial di atmosfer Jupiter. Meski begitu, namanya sudah lekat dengan Saturnus.
Selanjutnya: Misi wahana Cassini
Misi wahana Cassini yang diluncurkan pada 20 tahun yang lalu sebelumnya telah mengungkap fakta keberadaan air dan kandungan hidrogen di Titan. Temuan ini menjadi salah satu indikator bulan tersebut mendukung kehidupan. Tak hanya itu, Titan juga disebut memiliki beberapa ciri khas mirip bumi, seperti angin, hujan, dan lautan.
Simak artikel menarik lainnya tentang Giovanni Domenico Cassini hanya di kanal Tekno Tempo.co.
SPACE.COM| UNIVERSE TODAY | ZUL'AINI FI'ID N. | AMRI MAHBUB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini