Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TIM Hydros Universitas Indonesia menjuarai kompetisi kapal hemat energi Solar & Energy Boat Challenge 2020 Online Edition yang digelar mulai 30 Juni hingga 8 Juli lalu. Tim yang terdiri atas 12 mahasiswa Fakultas Teknik itu membawa desain kapal katamaran dengan pasokan sumber energi dari kombinasi baterai dan panel surya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 18 peserta dari 12 negara berpartisipasi dalam kompetisi yang digelar oleh Yacht Club de Monaco bersama International Powerboating Federation (UIM) dan Prince Albert II of Monaco Foundation itu. Kompetisi yang sejak 2014 digelar di Monako tersebut berubah format menjadi edisi lomba daring (online) akibat pandemi Covid-19. Dalam kompetisi edisi ketujuh kali ini, ada tiga kategori yang dilombakan: Energy Class, Solar Class, dan Open Sea Class.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim Hydros UI turun di Energy Class, bersaing dengan delapan peserta lain, termasuk Hydrone Team dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Hydros UI meraih Spirit Prize sebagai tim dengan motivasi tinggi. Ketua Hydros UI Muhamad Zuhdi Ali mengatakan tim juri menilai perkembangan setiap tim selama satu tahun lewat laporan bulanan. “Juga seberapa menarik presentasi dan video ketika lomba online,” ujarnya dalam siaran pers UI, Kamis, 9 Juli lalu.
Katamaran Hydros UI , Tipe: kapal dua lambung | Panjang: 5 meter , Daya: Baterai 5 kilowatt-jam, Panel surya seluas 2,5 meter persegi 500 watt-peak
Juri kompetisi Louis Le Goff mengatakan timnya terkesan oleh komitmen Hydros UI selama setahun terakhir. “Tim menciptakan suatu sistem yang efisien dan berguna bagi industri perkapalan masa depan dari presentasi dan video yang mereka tampilkan,” katanya.
Untuk kompetisi daring tersebut, tim Hydros UI mendesain katamaran alias kapal dengan dua lambung yang dilengkapi sistem baling-baling kapal elektrik. Kapal itu mendapat pasokan energi dari baterai dan panel surya dengan kapasitas lebih besar untuk membantu kapal melaju dua kali lebih cepat.
Inovasi tambahan yang dikembangkan tahun ini adalah pembaruan desain lambung kapal, pemakaian material serat karbon untuk kokpit, dan perubahan desain serta material kemudi (rudder) dan baling-baling untuk meningkatkan efisiensi propulsi.
Kapal katamaran itu menggunakan sistem Long Range, teknologi nirkabel berdaya dan berbiaya rendah, untuk transfer informasi dalam jarak puluhan kilometer. Kapal itu juga dilengkapi sistem pemantauan daya untuk pengambilan keputusan dalam waktu nyata (real-time) saat perlombaan.
Zuhdi mengatakan desain kapal mengutamakan faktor performa dan fungsi. Bentuk kokpit aerodinamis dan bisa mengakomodasi semua kebutuhan sistem kapal. Lambung lebih stabil dengan luas bidang basah yang kecil. Tambahan daya dari panel surya untuk sistem propulsi membuat kapal lebih ekonomis dan ramah lingkungan. “Harapan kami, desain ini dikembangkan lebih lanjut dan dimanfaatkan di bidang maritim dan para nelayan Indonesia,” ucapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo