Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Segitiga Bulan-Planet Bentuk Wajah Tersenyum di Langit, Muncul Jumat Subuh

Tiga objek langit, termasuk bulan sabit, bakal membentuk formasi yang menyerupai wajah tersenyum menjelang terbitnya surya.

24 April 2025 | 17.45 WIB

Ilustrasi Triple Conjuction planet dan bulan yang tampak seperti wajah tersenyum (Dok. Live Science)
Perbesar
Ilustrasi Triple Conjuction planet dan bulan yang tampak seperti wajah tersenyum (Dok. Live Science)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena langit langka akan menghiasi langit pada Jumat subuh, 25 April 2025. Tiga objek langit, yaitu Venus, Saturnus, dan bulan sabit akan membentuk formasi segitiga menyerupai wajah tersenyum yang dapat dilihat menjelang matahari terbit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Fenomena yang dikenal sebagai triple conjunction ini terjadi ketika tiga benda langit tampak berdekatan dari sudut pandang Bumi. Ketiganya akan muncul berdekatan di langit timur sebelum fajar menyingsing. Venus dan Saturnus akan tampak terang dan bisa dilihat dengan mata telanjang, sementara bulan sabit muncul di posisi yang lebih rendah dari kedua planet tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi sebagian orang, kombinasi segitiga dari objek-objek terang itu akan tampak seperti wajah tersenyum. “Venus berada lebih tinggi di atas cakrawala timur dengan Saturnus di bawahnya, sedangkan bulan sabit tipis sedikit lebih rendah lagi dan agak ke utara,” kata Brenda Culbertson, Duta Sistem Tata Surya NASA, dikutip dari Live Science pada Kamis, 24 April 2025.

Menurut NASA, waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena ini adalah sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Durasi pengamatan bakal sempit karena hanya berselang satu jam dari terbitnya matahari. “Siapa pun yang ingin mencoba mengintip konjungsi ini sebaiknya mencari cakrawala timur yang terbuka untuk diamati,” ujar Culbertson.

Selain Venus, Saturnus, dan bulan sabit, Merkurius juga mungkin terlihat di bawah ketiganya. Namun, karena letaknya sangat rendah, Merkurius mungkin tidak terlihat dari semua lokasi.

Fenomena ini terjadi hanya beberapa hari setelah puncak Hujan Meteor Lyrids yang berlangsung antara 21-22 April. Fenomena 15 meteor per jam itu dapat terlihat di bawah langit yang gelap. Bulan sabit yang menipis diperkirakan tidak akan banyak mengganggu pengamatan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus