Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Kiprah Mahasiswa Sipil ITB Bangun Ruang Kelas SD Tahan Gempa di Cianjur

Mahasiswa ITB membangun dua ruang kelas berukuran 7 x 7,5 meter yang telah rampung pada Juni lalu

23 November 2024 | 10.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Himpunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi Bandung atau HMS ITB membangun ruang kelas baru yang dirancang tahan gempa berlokasi di Sekolah Dasar Negeri Binawarga, Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lewat kegiatan bertajuk Sipil Bangun Desa atau Sibades, mahasiswa membangun dua ruang kelas berukuran 7 x 7,5 meter yang telah rampung pada Juni lalu dan diresmikan penggunannya Oktober 2024. “Kami mengadopsi konsep confined masonry yang umum dikembangkan di negara-negara tropis seperti Indonesia,” kata Ketua Sibades Fahryan Arditama di laman ITB, Jumat, 22 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Confined masonry atau struktur dinding terkekang itu membuat tembok terikat dengan tiang atau kolom dan beton. Keunggulan konstruksi confined masonry memiliki perilaku dan respons gempa yang lebih baik dibandingkan dengan bangunan konvensional biasa. “Karena turut menjadikan dinding sebagai elemen struktural penahan beban gempa,” ujar mahasiswa Teknik Sipil ITB angkatan 2020 itu.

Sekolah Dasar Negeri Binawarga mengalami rusak parah pada empat ruang kelas dan atapnya roboh pascapandemi Covid-19 dan gempa dari Sesar Cugenang yang bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022. Akibat kerusakan itu, siswa kelas 2 dan 5 terpaksa belajar di teras tanpa meja dan kursi. 

Sebelum membangun, tim mahasiswa awalnya melakukan survei pada Agustus-November 2023 yang dilanjutkan dengan perancangan bangunan hingga Februari 2024. Tim Sibades juga mengambil contoh tanah di lokasi yang akan dibangun, kemudian melakukan analisis geoteknik yang meliputi pengujian laboratorium dan penentuan parameter tanah.

Mereka bersama pekerja membuat dua jenis fondasi yang digunakan untuk menyokong sekolah tahan gempa, yaitu fondasi telapak dan fondasi menerus batu kali. Sementara struktur atap dirancang dengan material kayu jati putih yang sudah dilakukan pengecekan kapasitas untuk memastikan kekuatan dan keamanannya.

Perencanaan struktur atap untuk memastikan beban yang bekerja dapat tersalurkan dengan baik ke setiap kolom dan balok pada struktur. Karena itu tim merancang atap yang ringan dan kuat. Pengerjaan struktur atas, atap, dan arsitektural bangunan kelas itu memakan waktu sekitar dua bulan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus