Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidik kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines terbang membawa dua kotak hitam pesawat itu ke Prancis pada Senin 1 Juni 2020. Badan kecelakaan udara Prancis, BEA, terlibat dalam penyelidikan karena pabrikan pesawat nahas, yakni Airbus A320, berada di negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BEA juga disebut akan melaksanakan tugas penting memecahkan kode perekam pada dua kotak hitam berisi data penerbangan tersebut. Para ahli BEA diharapkan bisa membuka dan mengunduh informasi dari kotak yang berisi rekaman suara kokpit dan data pesawat lainnya itu pada hari ini, Selasa 2 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat Airbus A320 yang dioperasikan Pakistan International Airlines jatuh di luar bandara di Karachi pada 22 Mei lalu. Kecelakaan itu menewaskan 97 orang di dalam pesawat setelah pilot melaporkan kehilangan kedua mesin.
Dua penumpang berhasil selamat dan tidak ada laporan korban di darat sekalipun lokasi jatuhnya pesawat itu adalah kawasan permukiman. Laporan awal menyebutkan bahwa pesawat penumpang itu jatuh dengan mesin menghantam sepanjang landasan pacu dalam upaya pendaratan pertama yang tidak stabil.
Penyelidik akan menganalisis data kokpit untuk mencoba memahami apakah terdapat kerusakan pada mesin dalam upaya pendaratan pertama itu. Para ahli memperingatkan masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines itu, yang menyebabkan upaya pendaratan kedua tidak dapat mencapai perimeter bandara.
Sumber: Reuters