Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines, Boeing 787 setelah insiden yang menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.
“TAIC sedang dalam proses mengumpulkan bukti yang relevan dengan penyelidikan, termasuk menyita suara kokpit dan perekam data penerbangan,” kata badan Selandia Baru tersebut pada Selasa, 12 Maret 2024.
Perangkat-perangkat yang dimaksud – lebih dikenal dengan sebutan “kotak hitam” – akan memberikan lebih banyak informasi mengenai lintasan penerbangan dan komunikasi antar pilot.
Maskapai dan penumpang penerbangan dari Sydney menuju Auckland pada Senin, 11 Maret 2024 itu mengatakan pesawat tiba-tiba jatuh di udara.
Dari 263 penumpang dan sembilan awak di dalamnya, sepuluh penumpang dan tiga awak kabin dibawa ke rumah sakit, menurut keterangan maskapai penerbangan Amerika Selatan itu saat menyelidiki penyebabnya.
Satu orang berada dalam kondisi serius sementara sisanya menderita luka ringan hingga sedang, kata juru bicara Hato Hone St John, yang merawat sekitar 50 orang di bandara.
“Pesawat itu, tanpa pemberitahuan sebelumnya, jatuh begitu saja. Maksud saya, pesawat itu jatuh tidak seperti yang pernah saya alami dalam turbulensi kecil apa pun, dan orang-orang terlempar dari tempat duduknya, terbentur bagian atas atap pesawat, terlempar ke Lorong,” kata penumpang Brian Jokat.
TAIC mengatakan pihak berwenang Chile yaitu Dirección General de Aeronáutica Civil (DGAC) telah mengonfirmasi bahwa mereka telah membuka penyelidikan terhadap penerbangan tersebut, dan pihak TAIC membantu penyelidikan mereka.
“Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGAC) telah meminta bantuan Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi (TAIC),” kata komisi tersebut dalam pernyataannya.
Karena insiden itu terjadi di wilayah udara internasional, kata juru bicara TAIC, maka DGAC harus membuka penyelidikan.
LATAM bermarkas di Chile dan penerbangan itu dijadwalkan lanjut terbang ke Santiago setelah singgah di Auckland. Penerbangan itu mendarat di bandara Auckland sesuai jadwal pada Senin sore.
DGAC membenarkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bekerja sama dengan TAIC dalam penyelidikan.
“Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGAC) melaporkan bahwa peristiwa ini akan diselidiki oleh Komisi Investigasi Kecelakaan Selandia Baru. Chile, sebagai gantinya, akan menunjuk perwakilan terakreditasi di negara tersebut untuk berpartisipasi dalam penyelidikan,” katanya.
DGAC mengatakan pihaknya telah berhubungan dengan maskapai penerbangan untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan.
Sementara, LATAM mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa pihaknya akan membantu pihak berwenang terkait dalam penyelidikan apa pun terhadap insiden guncangan selama penerbangan.
Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya juga akan membantu penyelidikan jika diperlukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
REUTERS