Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena bulan purnama unik, Harvest Moon, akan terlihat di langit pada Kamis malam ini, 5 Oktober 2017. Kemunculannya tahun ini pun sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Harvest Moon adalah bulan purnama pertama yang paling dekat dengan ekuinoks musim gugur. Namun kedatangannya di tahun ini akan sedikit lebih lambat dari biasanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biasanya fenomena ini terjadi pada bulan September, namun tahun ini sedikit berbeda sebab bulan purnama ekuinoks musim gugur ini akan tiba Kamis, 5 Oktober di belahan bumi utara.
Satuhal yang unik tentang Harvest Moon adalah saat bulan terbit di atas cakrawala dan setelah purnama. Selama bulan biasa, bulan biasanya naik sekitar 50 menit setelah matahari terbenam. Tapi saat Harvest Moon, bulan terbit hanya 30-35 menit setelah matahari terbenam.
Kita dapat melihat fenomena ini dengan mata telanjang. Perbedaan waktu yang rendah saat bulan terbit, membuatnya tampak seperti bulan purnama. Harvest Moon tidak lebih besar atau lebih terang dari bulan purnama normal lainnya. Warna bulan pada fenomena ini akan menjadi Oranye dan langit akan berwarna biru.
Siklus lunar (bulan) mengikuti pola 28 hari yang tepat saat bulan mengorbit Bumi. Hal ini menempatkannya tidak sinkron dengan siklus matahari antara 30 dan 31 hari dalam satu bulan.
Seperti namanya, Havest Moon (bulan panen) secara tradisional menandai dimulainya musim panen yaitu ketika petani membawa hasil pertanian yang telah matang untuk persiapan musim dingin.
Bulan purnama akan menerangi langit malam, memberi mereka lebih banyak waktu untuk bekerja pada hari panen. Fenomena ini terkenal karena sering memiliki cahaya oranye atau merah yang terjadi saat bulan terlihat di dekat cakrawala.
Itu terjadi karena kita melihat bulan melalui prisma atmosfer bumi yang menyebabkan cahaya menyebar menjadi terlihat oranye. Harvest Moon ini akan terlihat tampak lebih besar di kebanyakan tempat di Inggris, terutama untuk orang yang memiliki teropong atau teleskop.
ABC11 | INDEPENDENT | ZUL’AINI FI’ID N.
Foto 
