Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Teknologi kecerdasan buatan dimanfaatkan untuk membuat citra medis.
Pemindai rahang dan gigi dengan kecerdasan artifisial dapat membantu dokter mendeteksi osteoporosis.
Proses deteksi penyakit lebih cepat dan akurat.
PENELITI Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Agus Zainal Arifin, mengembangkan aplikasi kecerdasan artifisial untuk memproduksi citra medis (medical imaging). Temuan dosen dari Departemen Informatika ITS tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi osteoporosis dan periodontitis (infeksi gusi) kronis menggunakan citra rahang dan gigi.
Agus mengatakan kecerdasan buatan dimanfaatkan dalam pembuatan citra medis sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit. “Proses mendeteksi penyakit bisa lebih cepat dan akurat,” kata Agus, yang meraih gelar doktor dari Hiroshima University, Jepang. Berkat kiprahnya di dunia pengolahan citra digital dan pengembangan teknologi citra medis, Agus dikukuhkan sebagai guru besar ITS bidang pengolahan citra digital pada Rabu, 12 Februari lalu.
Menurut Agus, dunia kedokteran sudah lama mengadopsi citra medis untuk mendiagnosis dan menyembuhkan penyakit. Citra medis adalah metode pembuatan representasi visual struktur dan bagian dalam tubuh manusia yang tertutup kulit dan tulang dengan cara noninvasif. Metode pembuatan citra medis antara lain dengan teknologi sinar-X (roentgen), pencitraan resonansi magnetik (MRI), dan ultrasonografi.
Meski demikian, akurasi diagnosis penyakit juga bergantung pada citra yang dihasilkan dan interpretasinya. Pembacaan terhadap citra medis biasanya dilakukan ahli radiologi. Ada potensi terjadi kesalahan interpretasi secara manual karena masalah internal penilai citra atau perbedaan pembacaan antara penilai yang berpengalaman dan belum berpengalaman.
Aplikasi pemindai gigi dengan kecerdasan buatan ini, menurut situs kampus ITS, telah mendapat hak paten pada 2011. Dengan sistem ini, dokter memperoleh informasi awal terkait dengan osteoporosis sehingga pasien bisa dirujuk ke spesialis yang relevan. Dengan demikian, risiko patah tulang akibat perawatan yang terlambat pun bisa dikurangi.
Agus mengungkapkan, purwarupa pendeteksi osteoporosis dengan citra rahang dan gigi ini telah diproduksi dan diuji coba dengan baik. Dua dokter gigi di Surabaya dan Bandung sudah menggunakan perangkat ini. “Tanggapan mereka sangat baik karena merasakan kemudahan dalam mendeteksi penyakit lebih awal,” tuturnya.
Agus berharap aplikasi dengan pemanfaatan kecerdasan digital dalam dunia kedokteran dapat meminimalkan tingkat kesalahan dalam pengambilan keputusan medis. Replikasi perangkat lunak yang dipakai pun tidak memerlukan biaya tinggi. “Hal ini dapat menekan biaya layanan kesehatan ke depan,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemindai Cerdas Citra Medis/Tempo
Gigi adalah jaringan di tubuh manusia yang paling keras, tahan benturan dan panas. Gigi bisa diidentifikasi meski tubuh hancur, membusuk, terbakar, atau termutilasi. Gigi baru menjadi abu bila terbakar pada suhu di atas 450 derajat Celsius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo