Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Modifikasi Cuaca Jakarta Hari Kedelapan Kembali Fokus di Banten dan Selat Sunda

Operasi modifikasi cuaca hingga hari ke-8 telah menggelar total 20 penerbangan.

18 Maret 2025 | 21.51 WIB

Persiapan pesawat di Bandara Budiarto, Curug, Banten, untuk modifikasi cuaca di langit Jakarta. Modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan lebat serta mencegah dampak luas akibat banjir. Sumber: BPBD DKI Jakarta
Perbesar
Persiapan pesawat di Bandara Budiarto, Curug, Banten, untuk modifikasi cuaca di langit Jakarta. Modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan lebat serta mencegah dampak luas akibat banjir. Sumber: BPBD DKI Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta kembali melakukan modifikasi cuaca pada Selasa, 18 Maret 2025. Langkah ini sekaligus tindak lanjut setelah kemarin malam hujan deras dan menyebabkan sejumlah titik di Jakarta dilanda banjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hari ini terus dilakukan dengan strategi optimal, termasuk penyemaian awan di luar wilayah ibu kota untuk mengurangi curah hujan ekstrem yang jatuh di daerah rawan banjir,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Jakarta Michael Sitanggang dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 18 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Michael mengatakan, hingga hari ke-8 operasi modifikasi cuaca telah dilakukan total 20 penerbangan dengan penggunaan bahan semai higroskopis mencapai 16 ton. Akumulasi waktu terbang mencapai 41 jam 31 menit. Sejak operasi hari pertama, penyemaian fokus berada di barat Banten hingga perairan Selat Sunda.

Tim modifikasi cuaca, kata Michael, terus memaksimalkan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan. Selain itu, untuk mengantisipasi bencana banjir maupun tanah longsor. “Melihat dari curah hujan dini hari ini cukup tinggi, kami menghimbau masyarakat untuk tetap siaga dengan potensi hujan yang dapat meningkat pada esok hari,” tutur Michael.

Pelaksana Tugas Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Budi Harsoyo, mengatakan hujan deras kemarin malam hingga dini hari akibat aktivitas Bibit Siklon 91S di Samudra Hindia bagian barat daya Banten. Selain itu terdapat Madden-Julian Oscillation (MJO) yang aktif pada fase 3 (Maritim Continent), dengan spasial MJO melawati Jawa bagian barat.

Kemudian terdapat anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) negatif dan masih ada Angin Monsun Asia sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di Indonesia bagian barat, termasuk Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.

Budi mengatakan Gelombang Equatorial Rossby juga teridentifikasi mulai masuk wilayah Jawa bagian barat. Lalu Indeks Cold Surge juga meningkat sejak dua hari lalu yang perlu diwaspadai pada hari ini.

“Fenomena Cold Surge (seruakan masa udara dingin dari benua Asia) pada 16 Maret 2025, yang dapat berpengaruh terhadap semakin signifikannya pembentukan awan di wilayah Jawa bagian barat di beberapa hari kemudian,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, modifikasi cuaca dilakukan selama 10 hari sejak tanggal 11 Maret 2025. Operasi ini dilakukan bersama BPBD Provinsi Daerah Khusus Jakarta, BMKG, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus