Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum tahun 1900-an, transplantasi organ tubuh manusia merupakan hal yang mustahil. Beberapa upaya telah dilakukan, tetapi semuanya berakhir dengan penolakan terhadap ginjal donor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari European Journal of Transplantation, berkat terobosan yang dilakukan oleh Dokter Joseph Murray pada 23 Desember 1954, transplantasi ginjal kini dilakukan di seluruh dunia. Murray adalah ahli bedah pertama yang berhasil melakukan transplantasi ginjal, pertama pada kembar identik, kemudian pada kembar non-identik dan, terakhir, menggunakan donor kadaver.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transplantasi organ dalam yang pertama kali berhasil dilakukan di dunia dari satu orang yang masih hidup ke orang lain terjadi pada tanggal 23 Desember 1954, di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston.
Dilansir dari Harvard Medicine, transplantasi ginjal pertama yang berhasil bermula pada musim gugur 1953. Richard Herrick jatuh sakit ketika sedang menjalani tur tugas di kapal Penjaga Pantai di Great Lakes. Ginjal pria berusia 22 tahun ini mengalami gagal ginjal. Herrick diberitahu bahwa kondisi ini tidak dapat disembuhkan dan dia hanya memiliki waktu dua tahun untuk hidup.
Saudara laki-laki Richard yang putus asa, Ronald, bertemu dengan dokter pribadi Richard, David Miller. Ronald mengatakan bahwa ia akan melakukan apa saja untuk membantu saudaranya. Ketika diberitahu bahwa tidak ada yang bisa dilakukan, Ronald tetap bersikeras. Miller mulai menjelaskan bahwa transplantasi tidak akan berhasil karena tubuh Richard akan menolak ginjal saudaranya.
Pada tanggal 26 Oktober 1954, Richard dipindahkan ke Rumah Sakit Peter Bent Brigham. Dia kurus dan putih karena anemia parah. Anemia telah mempengaruhi otaknya, membuatnya menjadi pasien yang sulit, mengalami disorientasi dan agresif.
Singkatnya, dia menjadi orang yang jahat. Oleh karena itu dokter tidak memberinya perawatan apa pun apalagi memasukkan ginjal orang lain ke dalam perutnya. Selain itu, prosedur pembedahan yang diperlukan untuk mengangkat ginjal Ronald mengandung risiko yang tidak dapat disangkal-komplikasi dari anestesi umum, perdarahan, cedera yang tidak disengaja pada organ vital di dekatnya, infeksi.
Ronald dan keluarganya bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Pada akhirnya, keputusan Ronald diambil karena fakta bahwa ginjalnya adalah satu-satunya harapan bagi adiknya.
Beberapa hari sebelum operasi dijadwalkan, pers mengetahui apa yang akan terjadi. Tiba-tiba, operasi ini menjadi sorotan dunia. Media mewawancarai dokter lain yang memprediksi bahwa percobaan itu tidak hanya akan gagal tetapi juga tidak etis.
Operasi dimulai pukul 8:15 pagi tanggal 23 Desember 1954. Joseph Murray mulai melakukan operasi pada tubuh Richard untuk ginjal baru. Di ruangan sebelah, tim yang dipimpin oleh J. Hartwell Harrison sedang mengoperasi Ronald, untuk mengangkat salah satu ginjalnya. Si kembar berbaring terpisah, Ronald dibius total dan Richard dibius dan anestesi tulang belakang yang berkelanjutan.
Joseph Murray mulai menyambungkan ginjal Ronald ke pembuluh darah Richard pada pukul 10:10 pagi dan selesai satu jam 22 menit kemudian. Dua jam kemudian, Richard dan Ronald berada di ruang pemulihan, perlahan-lahan terbangun dari anestesi.
Richard maupun Ronald pulih dengan lancar. Ginjal tunggal Ronald berfungsi sebagai dua ginjal, dan ginjal baru Richard lebih dari sekadar mengganti dua ginjalnya yang rusak. Kemajuan Richard sungguh menakjubkan. Dalam seminggu, nafsu makannya meningkat, kulitnya yang pucat berubah menjadi kemerahan, dan tingkat energinya kembali.
Pilihan editor: Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menyebabkan Batu Ginjal