Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Obat Sakit Gigi dari Cangkang Telur

29 Juni 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEGGY Z pasti keliru ketika menyanyikan "lebih baik sakit gigi daripada sakit hati". Soalnya, sakit gigi bisa sama menderitanya dengan sakit hati. Bahkan bisa lebih gawat karena data Kementerian Kesehatan pada 2014 menemukan, dari 41 infeksi gigi akut, empat kasus berakhir pada kematian dan satu kasus berujung pada operasi pengangkatan pita suara.

Akibat parah dari sakit gigi itu umumnya karena terlambat diobati. Penderita tak segera mengecek ke dokter karena kesakitannya membekukan saraf dan tulang. Berangkat dari sakit yang umum dijumpai ini, lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada membuat pereda sakit dari bahan tak biasa.

Rika Ayu Putri Virawati, Risa Widya Iswara, Novaria, Bina Rizka Maulida, dan Veri Anggara Saputrimeneliti ekstra ekstrak membran cangkang telur bebek. Rupanya, cangkang telur bebek punya zat pereda sakit gigi. "Ada sejumlah zat antiradang di kulit telur bebek," kata Rika, koordinator tim riset, Kamis dua pekan lalu.

Dari hasil riset, mereka menemukan zat-zat pereda sakit gigi pada cangkang telur, seperti kondroitin sulfat, glukosamin, dan asam hyaluronat. Ketiga zat pereda nyeri gigi ini paling banyak ditemukan di selaput tipis berwarna putih di bawah kulit telur bebek. Zat-zat itu bisa bekerja bersama meredakan sakit gigi pada tahap reversible pulpitis.

Pada tahap ini, penetrasi bakteri memang belum parah, tapi luar biasa nyut-nyutannya karena terjadi peradangan pada pulpa, yang menjadi lokasi keberadaan saraf. Jika gigi keropos, potensi peradangan pulpa semakin besar.

Di Indonesia, penderita sakit gigi umumnya ada pada fase ini. Dari data profil Kesehatan Indonesia pada 2010, ada 63.211 pasien ke rumah sakit dalam setahun dengan keluhan sakit pada tahap ini.

Rika mengatakan dia dan rekan-rekannya tertarik meneliti manfaat limbah telur bebek karena jumlahnya yang melimpah tapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Apalagi selama ini belum banyak riset ilmiah yang mengurai kandungan bermanfaat di kulit telur bebek.

Selain itu, zat-zat pereda sakit gigi dalam cangkang telur bebek ini tak memiliki efek samping. Sebab, zat yang ditemukan bersifat alami dan mudah diserap tubuh. Karena itu, mereka pun mengajukan riset tersebut dalam Program Kreativitas Mahasiswa di kampusnya.

Agar menjadi obat pereda sakit gigi, kulit membran cangkang telur bebek perlu diubah menjadi ekstrak lebih dulu. Tim, ujar Rika, memakai metode maserasi atau perendaman untuk membuatnya.

Mereka lebih dulu memisahkan selaput putih di bawah cangkang pada telur bebek mentah. Setelah itu, kulit membran direndam dalam etanol dengan konsentrasi 70 persen. Jika ingin hasil ekstraknya sempurna, dibutuhkan empat pekan untuk merendam kulit membran cangkang telur bebek.

Rika mencotohkan, timnya mengumpulkan kulit membran 290 gram dari tiga kilogram telur bebek. Setelah maserasi, didapat ekstrak 2,9 mililiter obat pereda sakit gigi berbentuk bubur, dengan tekstur lembek dan berwarna cokelat tua. "Hampir mirip selai, tapi lebih encer," ujar Rika.

Ekstrak membran itu tidak berbau. Bau baru muncul pada hari ketujuh. Rika mengatakan sementara ini timnya masih meneliti cara membuat hasil ekstraksi ini lebih lama masa kedaluwarsanya. Bubur ekstrak cangkang telur bebek itu mereka namai "ExEllen", akronim dari extract of eggshell membrane.


Ditemukan zat-zat pereda sakit gigi pada cangkang telur, seperti kondroitin sulfat, glukosamin, dan asam hyaluronat. Ketiga zat pereda nyeri gigi ini paling banyak ditemukan di selaput tipis berwarna putih di bawah kulit telur bebek.

Zat-zat itu bisa bekerja bersama meredakan sakit gigi pada tahap reversible pulpitis.

Pada tahap ini, penetrasi bakteri memang belum parah tapi luar biasa nyut-nyutannya karena terjadi peradangan pada pulpa, yang menjadi lokasi keberadaan saraf.

Agar menjadi obat pereda sakit gigi, kulit membran cangkang telur bebek perlu diubah menjadi ekstrak lebih dulu.
1. Memisahkan selaput putih di bawah cangkang pada telur bebek mentah.
2. Setelah itu, kulit membran direndam dalam etanol dengan konsentrasi 70 persen.
3. Jika ingin hasil ekstraknya sempurna, dibutuhkan empat pekan untuk merendam kulit membran cangkang telur bebek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus