Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pasangan Owa jawa (Hylobatesmoloch) bernama Boris dan Inge dilepasliarkan ke kawasan Cagar Alam Situ Patenggang, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Kamis, 25 Juli 2019. Keduanya dipasangkan sejak 4 Januari lalu di kandang persiapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mereka menunjukkan respon bagus dan dinilai siap untuk pelepasan ke habitatnya,” ujar Made Wedana Country Director The Aspinall Foundation–Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelepasan itu juga melibatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar) dengan dukungan dari PT. Bio Farma (Persero), dan Bali Zoo. Boris owa jantan berumur 9 tahun merupakan sumbangan dari Kebun Binatang Bali. Adapun Inge yang berusia 5,5 tahun adalah owa betina hasil penyelamatan tim BBKSDA Jabar bersama tim Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Sukabumi.
Boris dikirim ke Pusat Rehabilitasi Primata Jawa, di Patuha Kabupaten Bandung kelolaan Aspinall pada 9 Agustus 2018. Inge menyusul masuk ke sana pada 9 Oktober 2018.
Menurut Kepala BBKSDA Jabar Ammy Nurwati pelepasan owa ini yang perdana di kawasan Cagar Alam Situ Patenggang. ”Kami berharap pasangan Boris dan Inge akan berhasil beradaptasi dan berkembang biak seperti di kawasan lain,” katanya.
Owa merupakan jenis primata endemik Pulau Jawa yang telah masuk daftar terancam punah (endangered) dari International Union for Conservation of Nature (IUCN). Satwa itu termasuk dalam daftar 25 spesies fauna dan flora prioritas konservasi oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Populasinya di alam hanya tersisa kurang dari 2.500 ekor dan tersebar di beberapa kawasan konservasi dan hutan lindung di Jawa Barat dan sebagian kecil di hutan di Jawa Tengah. Sejak Desember 2010 The Aspinall Foundation (TAF) dan Ditjen KSDAE menandatangani kesepakatan kerjasama untuk upaya penyelamatan dan pemulihan populasi Owa Jawa di Jawa Barat. Misalnya dengan mengembalikan owa yang dipelihara dan diperdagangkan kembali ke habitat alam.
Pada 2011-2019 ada 45 ekor Owa jawa yang menghuni Pusat Rehabilitasi Satwa Primata Jawa di Patuha, Bandung. Sebanyak 35 ekor telah dilepaskan ke habitatnya di Cagar Alam Gunung Tilu dan di hutan lindung Kanaan.