Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Penampakan Badai Aurora dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

Cahaya utara atau aurora borealis dihasilkan setelah matahari melemparkan partikel bermuatan yang cukup ke planet kita.

19 Agustus 2022 | 10.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Astronot menangkap aurora hijau di kamera dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 17 Agustus 2022. (NASA/Bob Hines)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Astronot NASA Bob Hines menangkap aurora di kamera dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Rabu, 17 Agustus 2022 setelah ledakan matahari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Aurora yang sangat spektakuler hari ini!!!," cuit astronot NASA itu bersama dengan beberapa gambar badai matahari yang menghantam atmosfer Bumi. "Bersyukur atas aktivitas matahari baru-baru ini yang menghasilkan pemandangan indah ini." Ia menyertakan empat buah foto pada cuitan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cahaya utara atau aurora borealis dihasilkan setelah matahari melemparkan partikel bermuatan yang cukup ke planet kita untuk menghasilkan badai sedang atau kelas G2, menurut SpaceWeather.com.

Aurora borealis terjadi ketika matahari mengirimkan segerombolan partikel bermuatan ke planet kita, yang disebut lontaran massa koronal. Karena partikel memiliki muatan listrik, medan magnet bumi menarik mereka.

Potongan-potongan matahari mengalir di sepanjang garis magnet di dekat kutub planet kita dan menghasilkan cahaya ketika molekul atmosfer tertarik oleh aktivitas listrik. Aurora tidak hanya terjadi di Bumi, planet dan bulan lain juga memilikinya melalui berbagai mekanisme.

Pada kebanyakan kasus, badai matahari yang kita alami di Bumi tidak berbahaya, tetapi kadang-kadang semburan cuaca luar angkasa yang kuat juga dapat menimbulkan masalah infrastruktur karena saluran listrik, satelit, atau mesin lainnya mati.

Hines, teman sekamarnya di stasiun luar angkasa dan orang lain di luar angkasa juga perlu memperhatikan radiasi yang terkait dengan cuaca luar angkasa dan sinar kosmik, yang dihasilkan dari luar angkasa. Tetapi dokter medis mengawasi kesehatan astronot sebelum, selama dan setelah misi luar angkasa.

Astronot Badan Antariksa Eropa Samantha Cristoforetti juga melihat aurora awal pekan ini. Ia menyertakan sebuah foto pada cuitannya. Terlihat aurora berwarna hijau muda menyala dengan posisi memanjang mengikuti lengkung Bumi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus