Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

22 April 2024 | 07.22 WIB

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Perbesar
Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Yudhi Nugraha dan tim risetnya di Madrid, Spanyol, menemukan antibodi yang dinamakan Spikebodies, yang berfungsi untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Target strategi kami selanjutnya adalah memanfaatkan teknologi nanobody ini untuk mencegah semua jenis virus melalui adaptasi perbedaan struktur pada protein kunci penularannya,” kata Yudhi lewat laman resmi BRIN, Sabtu, 20 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim peneliti menggunakan teknologi Cryogenic Electron Microscopy (Cryo-EM) yang dikembangkan pada kurun 2021-2023. Menurut Yudhi, teknologi Cryo-EM memiliki kemampuan untuk menentukan struktur dari mesin-mesin virus pada resolusi molekuler. “Dengan memahami bentuk protein dari virus SARS-CoV-2, kita dapat mengembangkan strategi untuk melawan virus yang menyebabkan pandemi global tersebut,” ujarnya.

Pendekatan biologi struktur, menurutnya, memberikan cara untuk memahami mekanisme penularan dan merumuskan strategi terbaik dalam memerangi virus. Dari memahami struktur virus, peneliti dapat mengetahui pola interaksi dan siklus hidup virus SARS-CoV-2 di dalam sel inang. Ketika virus berubah untuk menghindari sistem kekebalan tubuh yang ada, nanobody baru yang cocok bisa dibuat dengan menyesuaikan varian mutasi virus.

Yudhi mengatakan Spikebodies terbukti potensial mencegah infeksi SARS-CoV-2 dengan cara menahan spike masuk ke dalam ACE2 receptor. Mekanismenya dengan menggunakan metode protein expression, protein purification, dan determinasi menggunakan Cryo-EM dan X-ray Crystallography. Spike protein berperan sentral dalam menangani pandemi karena berinteraksi dengan ACE2 manusia, yang menjadi gerbang masuk bagi virus ke sel manusia.

Hasil riset itu telah dipublikasikan dalam Jurnal Advanced Science pada Oktober 2023. Sejauh ini Yudhi dan tim risetnya mengklaim telah berhasil merancang dan mengembangkan dua nanobody dan determinasi strukturnya menggunakan Cryo-EM.

Dia menyoroti pentingnya program biologi struktur dalam mengungkap misteri keanekaragaman hayati pada tingkat molekuler. Dalam bidang yang disebut biologi struktur ini, peneliti dapat memahami keanekaragaman hayati melalui penggunaan teknologi Cryo-EM yang telah dibangun di BRIN. Yudhi juga menekankan, penelitian biologi struktur tidak hanya bermanfaat untuk memahami kehidupan pada level terkecil, tetapi juga berpotensi dalam rekayasa pengembangan obat, antibodi, dan nanobody.

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus