Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Penjelasan Bagaimana Saturasi Oksigen Bisa Drop dan Cara Mencegahnya

Ada beberapa cara untuk meningkatkan saturasi oksigen dan menjaganya agar tetap stabil. Klasik tapi terbukti jaga kesehatan.

25 Juli 2021 | 15.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah pasien dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok – Dosen Respirologi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, juga dokter di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ceva Wicaksono Pitoyo, menjelaskan bagaimana saturasi oksigen pasien Covid-19 bisa drop dan kiat mencegahnya. Dia bicara dalam seminar daring 10th D'Rossi Open Lecture bertema ‘Bersikap Tenang di Puncak Pandemi’ pada Minggu, 25 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyampaikan materi ‘Memahami Saturasi Oksigen Kritis pada Pasien Covid-19’. Dia menerangkan, Ceva menerangkan bahwa saturasi oksigen adalah persentase hemoglobin (Hb) yang mengikat oksigen atau kejenuhan Hb yang teroksigenisasi. Penderita Covid-19 disebutnya cenderung memiliki tingkat oksigen yang rendah di dalam darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyebabnya, kata dia, sirkulasi oksigen pada pasien terhambat akibat adanya infeksi virus pada paru-paru, “sehingga mengakibatkan penumpukan cairan yang menyulitkan oksigen masuk ke dalam tubuh.”

Saturasi oksigen, Ceva menambahkan, dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu sistem peredaran darah dan fungsi paru-paru. Pada pasien Covid-19, distress napas bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu gagal napas itu dan juga tromboemboli (bekuan darah yang bergerak).

Menurut Ceva, ada beberapa cara untuk meningkatkan saturasi oksigen dan menjaganya agar tetap stabil. Cara-cara itu adalah memastikan sirkulasi udara di ruangan sudah baik, olahraga teratur, konsumsi zat besi, dan menghindari merokok. “Mungkin terdengar klise, tapi ini adalah cara-cara klasik yang sudah terbukti menjaga kesehatan manusia secara holistic,” katanya.

Ceva mengingatkan, penderita Covid-19 yang memiliki kadar oksigen rendah dapat mengalami happy hypoxia. Ini adalah suatu kondisi yang ditandai dengan saturasi yang rendah, namun tidak bergejala.

Sebagai antisipasi, saturasi oksigen seseorang dapat diukur dengan alat yang bernama oksimeter. Pengukurannya dilakukan dengan cara menjepitkan oksimeter pada jari tangan. Saturasi oksigen kemudian akan diukur berdasarkan jumlah cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus