Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Peredam Energi Gelombang Laut

Model peredam arus laut ini memiliki desain kisi-kisi persegi untuk memecah energi gelombang ketika air melewatinya.

28 Desember 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gelombang laut tinggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berisi material ringan nan kuat yang limbahnya bisa didaur ulang.

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang dinamai Ankara Kadabra membuat purwarupa peredam gelombang laut terapung. Perangkat bernama Slitted Floating Breakwater Tipe Trape-zoidal itu berfungsi melindungi pantai dari ab-rasi.

Model peredam ombak laut itu dirancang para mahasiswa Teknik Kelautan ITB: Faisal Akbar, Chesar Krisna Bayu Dewantara, dan Muhammad Rais Syam. Berwujud kotak trapesium, perangkat itu didesain cukup berat tapi tetap mengapung di air. “Dibuat berat supaya kokoh saat dihantam gelombang,” kata Faisal, yang menjadi ketua tim, Rabu dua pekan lalu.

Rancangan mereka menjadi yang terbaik dalam kompetisi desain floating breakwater tingkat nasional di Universitas Hasanuddin, Makassar, pada akhir November lalu. Meski bisa meredam gelombang laut, menurut Faisal, alat itu tidak diperuntukkan buat menahan tsunami.

Peredam gelombang laut itu dikembangkan dari hasil materi kuliah di Teknik Kelautan. Menurut Faisal, timnya hanya memiliki waktu empat hari untuk membuat model peredam setelah proposal mereka lolos saringan panitia kompetisi.

Agar bisa mengapung, kotak peredam itu dijejali expanded polystyrene (EPS)—material serupa Styrofoam yang ringan tapi kuat. Bahan ini dipilih karena lebih ramah lingkungan dan limbahnya dapat didaur ulang.

Material EPS juga dinilai bisa memperkuat struktur peredam saat menghadapi gempuran gelombang berulang dibanding wadah berisi gas atau udara. Supaya bertahan di tempatnya dan tidak goyah dilibas gelombang besar, peredam itu diperkuat sepasang jangkar.

Peredam itu memiliki lubang-lubang persegi di sisi yang berhadapan dengan laut. Desain seperti itu membuat energi gelombang berkurang ketika air laut melewati lubang-lubang tersebut. Air laut yang sudah melewati peredam menjadi lebih tenang.

Untuk mengikuti kompetisi, tim ini membuat model peredam dengan panjang sepersepuluh ukuran aslinya—yang mencapai 5,5 meter. Model peredam itu pun diuji dengan simulasi ombak setinggi 6 sentimeter. Peredam bergoyang mengangguk karena sepasang jangkar yang dipasang di dua sisinya. “Idealnya, ditambah lagi jangkarnya agar stabil,” kata Chesar.

Menurut Chesar, kedalaman perairan dan besar energi gelombang laut menjadi faktor utama yang diperhitungkan untuk memasang peredam. Kondisi itu juga akan berpengaruh pada desain alat serta cara dan jarak pemasangan di perairan. “Permukaan kasar pada alat dapat menunjang peredaman gelombang laut,” ujarnya.

 

Peredam Energi Gelombang Laut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus