Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Katherine Shania, salah satu mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang berhasil diwisuda dari International Undergraduate Program (IUP) jurusan Psikologi. Menjadi mahasiswa IUP menjadikan Katherine mendapatkan kesempatan untuk mengenyam perkuliahan di dua kampus sekaligus, yakni di Unair dan Queensland University of Technology (QUT) di Brisbane, Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu menjadikannya memperoleh gelar ganda (double degree) yakni Sarjana Psikologi (SPsi) dan Bachelor of Behavioural Science (BBehavSci). Perjalanan menempuh studi diakui Katherine tidaklah mudah. Sebab, ia harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat melanjutkan studi di QUT seperti transkrip akademik dan skor IELTS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belum lagi kendala bahasa, para dosen di Australia biasa menggunakan aksen Australia yang cenderung cepat. “Mungkin awal semester agak susah mengerti gitu ya apalagi aksennya. Dan kalau ngomongnya cepet itu more work juga ya untuk dimengerti,” tuturnya dilansir dari laman resmi Unair pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Menjalani perkuliahan selama masa pandemi Covid-19 membuat Katherine harus aktif berbaur dengan komunitas. “Karena aku kuliahnya pas pandemi Covid-19, jadi semua online. Making friends were really hard. Jadi harus pinter-pinter mencari komunitas,” ujar mahasiswa angkatan 2017 itu.
Mengambil program gelar ganda diakui Katherine membutuhkan tekad dan niat yang kuat. Selain itu, menjadi mahasiswa yang aktif di kelas juga disebutnya sangat membantu dalam proses perkuliahan. Dua tahun mengenyam pendidikan di negeri asing menjadikan Katherine belajar banyak hal.
Selama menjalani perkuliahan di Australia, mahasiswa asal Jakarta itu mengaku bekerja paruh waktu untuk memenuhi biaya hidup. “Ini bagus buat latihan time management sebelum nanti kerja, ya. Dan melatih kemandirian juga,” ungkapnya.
Selama berkuliah, Katherine juga aktif mengikuti beberapa kegiatan non-akademik salah satunya di komunitas gereja. Selain itu, ia juga sempat menjadi sukarelawan di lembaga nirlaba.
Katherine berpesan kepada teman-teman yang sedang menempuh perkuliahan di UNAIR untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. “Kesempatan belum tentu dateng dua kali. Dan kita nggak akan tahu kapan kesempatan itu bakal datang lagi. Semangat!” pungkasnya di akhir wawancara.
Baca juga:
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.