Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Inovasi dari Limbah Jagung dan Kopi, Mahasiswa Unair Ciptakan Produk Penghilang Bau

Produk biodegradable penghilang baru yang dinamai Odore akan dibawa tim Unair ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37.

9 Oktober 2024 | 13.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair) belakangan mengembangkan produk penghilang bau dan antibakteri berbasis limbah tongkol jagung (zea mays) dan ampas kopi (coffea sp). Inovasi biodegradable atau bahan terurai yang dinamai Odore—kependekan dari odor eliminator—diklaim bisa mengatasi bau tidak sedap dan kelembapan di berbagai barang, mulai dari sepatu hingga kontainer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim pencipta Odore terdiri dari Misfa Shafwah, Andini Maulidiyah, Sofia Naisa Hidayat, Amelia Safira, dan Mochammad Fadh Ali. Kelimanya merupakan peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Unair yang berhasil melaju ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Tim Odore, Misfa Shafwah, mengatakan solusi dari grupnya lebih ramah lingkungan dibanding produk serupa yang mengandalkan bahan kimia. Selain bisa menyerap kelembapan, Odore yang ukurannya kecil dianggap praktis karena bisa disimpan di segala tempat.

“Produk ini juga mempunyai sifat antibakteri karena terbuat dari formulasi bahan-bahan dengan kandungan alami,” katanya, dikutip dari laman berita kampus Unair, Rabu, 9 Oktober 2024.

 

Hasil Olahan Limbah Organik

Selama penelitian, Tim Odore mendapati bahwa jumlah limbah tongkol jagung dan ampas kopi di Indonesia terus meningkat. Kondisi itu diperparah perilaku sebagian masyarakat yang membuang dan membakar sampah di sembarang tempat.

"Solusinya dengan melihat potensi dua bahan baku yang kita riset sebagai solusi mengatasi bau sepatu,” ucap Misfa.

Menurut dia, produk Odore tidak hanya mengedepankan aspek keberlanjutan, namun juga kemudahan penggunaan. Konsumen hanya perlu menempatkan bulatan Odore di barang yang rentan berbau dan lembap, tanpa perlu khawatir soal efek samping.

Misfa optimistis timnya dapat bersaing di PIMNAS ke-37 pada 14-19 Oktober 2024. Tim mahasiswa Unair ini telah melewati proses panjang, mulai dari produksi hingga pemasaran produk. "Semoga melalui PIMNAS, produk Odore dapat dikenal lebih luas dan memberikan solusi nyata bagi masalah lingkungan serta keseharian," kata Misfa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus