Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Profesor NU, Anak Penjual Petis Jadi Rektor UIN Sunan Ampel

Muzakki yang merupakan Guru besar bidang Sosiologi Pendidikan UIN Sunan Ampel adalah seorang putra penjual petis di Pasar Sidoarjo.

13 Juni 2022 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akhmad Muzakki merupakan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya 2022-2026. Dia dilantik menjadi rektor oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Senin, 6 Juni lalu. Dilansir dari laman nu.or.id, Muzakki yang merupakan Guru besar bidang Sosiologi Pendidikan UIN Sunan Ampel adalah seorang putra penjual petis di Pasar Sidoarjo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski hidupnya sederhana, Muzakki tak pernah patah semangat untuk terus belajar. Baginya, cita-cita harus diperjuangkan tanpa lelah. “Jangan pernah menyerah untuk mencapai apa yang diinginkan. Semua pasti ada jalannya,” katanya seperti dikutip di laman resmi Dinas Kominfo Jawa Timur pada Senin, 13 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lahir di Sidoarjo 9 Februari 1974, Muzakki menempa diri dalam pergulatan hidup dari keluarga sederhana. Bahkan, diakuinya, secara materi tidak akan mampu menempuh pendidikan hingga jenjang yang paling tinggi. Namun, dengan kerja keras dan tak pantang menyerah, Muzakki dapat menggapainya. Selama belajar di perguruan tinggi, Muzakki selalu mendapatkan beasiswa. Dia memperoleh gelar Ph.D dari University Of Queensland, Australia.

Proses meraih pendidikan tinggi itu penuh liku. Muzakki pernah mendapat cemooh sejak kecil karena tak mampu menempuh pendidikan di sekolah ternama. Muzakki merampungkan pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama. Dia lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri di Sidoarjo.

“Saya dari kecil sekolah di madrasah. Zaman dulu mana ada madrasah yang keren, hingga kuliah di UINSA, dulu masih IAIN. Karena, tidak keren itu, saya terejek dan tercibir, mana mungkin bisa sekolah tinggi, sekolahnya saja tidak mutu. Tapi, itu membuat saya termotivasi untuk terus belajar,” katanya. Dari madrasah, Muzakki menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin hingga menjadikannya sosok yang sekarang.

Muzakki tak hanya bergelut di dunia kampus, melainkan juga aktif di organisasi. Muzakki merupakan Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Pada saat belajar di Australia, Muzakki juga aktif sebagai Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus