Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menembakkan rudal jelajah hipersonik Tsirkon (Zirkon) dari fregat Admiral Gorshkov di Laut Barents dan berhasil mengenai sasaran, kata Kementerian Pertahanan Rusia kepada wartawan, Sabtu, 28 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Hari ini, fregat Project 22350 Admiral Gorshkov menembakkan rudal jelajah hipersonik Tsirkon ke posisi target laut di Laut Putih dari Laut Barents. Menurut data kontrol objektif, rudal jelajah hipersonik Tsirkon berhasil menghantam target laut berada pada jarak sekitar 1.000 kilometer,” kata kementerian itu sebagaimana dikutip EurAsian Times, Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, Rusia mengatakan sedang mengembangkan sistem baru untuk meluncurkan salah satu rudal hipersonik Tsirkon (Zirkon), yang dijadwalkan akan beroperasi pada akhir tahun, lapor outlet media milik pemerintah Tass.
Menurut laporan itu, NPO Mashinostroyeniya di Reutov (dekat Moskow) sedang mengerjakan sistem rudal pertahanan pantai yang ditingkatkan untuk rudal hipersonik Tsirkon.
Sebuah sumber militer mengatakan kepada badan tersebut bahwa sistem itu akan mampu menyerang target darat dan laut. Ini akan menawarkan kemampuan yang sama seperti pendahulunya, Bastion, yang menggunakan rudal jelajah anti-kapal supersonik Oniks.
Sementara ada varian berbasis penerbangan dan laut dari Tsirkon, Anatoly Svintsov, wakil direktur umum NPO Mashinostroeniya, mengatakan kepada saluran TV militer Zvezda bahwa perusahaannya telah diarahkan untuk mengintensifkan pekerjaan pada pembuatan roket versi laut.
Rusia telah membuat kemajuan signifikan dalam teknologi senjata hipersonik, yang lebih cepat dan lebih gesit daripada rudal konvensional. Rudal ini sulit dicegat oleh sistem pertahanan yang ada.
Baru-baru ini, Rusia juga mengklaim telah menempatkan rudal jelajah 3M-54 Kalibr ke dua kapal selam Varshavyanka di Laut Hitam. Selanjutnya, Moskow telah mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka telah menggunakan rudal hipersonik di Ukraina, menghantam sebuah depot militer di wilayah Ivano-Frankivsk di barat negara itu menggunakan rudal Kh-47M2 Kinzhal yang mematikan.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh EurAsian Times, Moskow juga berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat yang berkemampuan nuklir, juga dikenal sebagai Satan II. Ini dipandang sebagai ancaman baru bagi AS dan sekutu baratnya.
Moskow bahkan mengancam akan memusnahkan Inggris dalam “200 detik” dengan rudal nuklir hipersonik RS-28 Sarmat.
Rudal hipersonik serba guna Tsirkon, yang dirancang untuk menyerang target laut dan darat, memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer dan dapat melaju dengan kecepatan 9 Mach (11.113 kilometer per jam). Tsirkon dan persenjataan mutakhir lainnya telah digambarkan sebagai "tak terkalahkan" oleh Presiden Putin.
Tahun lalu, Rusia menyatakan bahwa Tsirkon (Zirkon) telah memasuki fase produksi massal. Bahkan pertahanan Amerika yang canggih pun tidak akan mampu mencegat rudal tersebut. Senjata hipersonik, seperti 3M22 Tsirkon Rusia, memiliki lintasan balistik atmosfer yang rendah, memungkinkan mereka untuk melewati sistem pertahanan anti-rudal tradisional.
Rudal dengan jangkauan hingga 1.000 kilometer menggunakan bahan bakar yang ditingkatkan dan bergerak sangat cepat sehingga tekanan udara di depan senjata menciptakan awan plasma yang memerangkap gelombang radio, membuatnya hampir tidak terlihat oleh sistem radar.
Komitmen Rusia terhadap senjata hipersonik kemungkinan besar bertentangan dengan keunggulan teknologi Amerika Serikat di laut. Angkatan Laut AS bermaksud untuk mempertahankan armada 12 kapal induk bertenaga nuklir, sementara Rusia memiliki satu dan mengirimkan kapal tunda jika mesinnya tidak berfungsi.
Rudal zirkon diyakini mampu menenggelamkan kapal induk Amerika paling canggih sekalipun. Para ahli berpendapat bahwa bahkan jika itu (sistem pertahanan) mendeteksi rudal Zirkon pada jarak 100 mil, ia hanya akan memiliki satu menit untuk merespons.
Rudal Tsirkon dianggap sebagai rudal jelajah hibrida dan rudal balistik, yang bertentangan dengan rudal hipersonik murni yang mengandalkan scramjet. Para ahli telah memperingatkan bahwa rudal itu mungkin dapat melewati Sistem Tempur Aegis AS dengan mudah.
Dalam dua setengah tahun terakhir, Moskow telah mengumumkan bahwa mereka telah menguji coba rudal Tsirkon beberapa kali dari kapal andalan Armada Utara Admiral Gorshkov.
Pada Oktober tahun lalu, kapal selam bertenaga nuklir Rusia Severodvinsk meluncurkan rudal hipersonik Zirkon dari permukaannya dan menenggelamkan posisi di Laut Putih untuk pertama kalinya.
THE EURASIAN TIMES
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.