Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Rusia Luncurkan Kapal Selam dengan 20 Hulu Ledak Nuklir

Kapal selam Knyaz Vladimir atau Pangeran Vladimir dari Rusia dapat meluncurkan hingga 20 hulu ledak nuklir dan menyelam ke kedalaman 400 meter.

25 November 2017 | 09.12 WIB

Rusia meluncurkan kapal selam dengan 20 hulu ledak nuklir yang bisa menghancurkan sebuah kota yang berjarak 9.300 km. Kredit: Vladimir Larionov/TASS
Perbesar
Rusia meluncurkan kapal selam dengan 20 hulu ledak nuklir yang bisa menghancurkan sebuah kota yang berjarak 9.300 km. Kredit: Vladimir Larionov/TASS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Moskwa - Sebuah kelas baru kapal selam Rusia yang bisa menghancurkan sebuah kota yang berjarak hampir 6.000 mil (9.300 km) telah diresmikan, sebagaimana dikutip Daily Mail, Jumat 24 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kapal selam Knyaz Vladimir atau Pangeran Vladimir ini dapat meluncurkan hingga 20 hulu ledak nuklir dan menyelam ke kedalaman 400 meter untuk menghindari radar. Hal ini membuat kapal selam itu hampir tidak terdeteksi.

Baca: Kapal Selam Argentina dan 44 Kru Hilang, Ini Jejak Terbarunya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak delapan kapal selam kelas Borei akan dibangun pada 2025, menurut laporan di media pemerintah, termasuk lima seperti Vladimir.

Mereka akan mampu meluncurkan 96 hingga 200 hulu ledak yang menghasilkan masing-masing 100-150 kiloton, sepuluh kali kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Kapal selam Borei II-class, atau Borei-A, diluncurkan saat upacara pelayaran di Sevmash Shipyards di Severodvinsk di Rusia utara.

Konstruksi kapal dimulai pada bulan Juli 2012 dan diharapkan akan dikirim ke Angkatan Laut Rusia tahun depan.

Setelah bertugas, kapal selam itu akan menjadi kapal selam rudal balistik paling maju Rusia yang pernah melakukan patroli penangkal nuklir.

Dibandingkan dengan kelas Borei yang memiliki 16 tabung rudal, kapal selam Borei A dilengkapi dengan empat peluncur tambahan, menghasilkan total 20 peluncur.

Mereka juga membanggakan lambung yang lebih kecil, dan menonjolkan akustik yang lebih baik dan tingkat suara yang rendah, serta sejumlah perbaikan teknis lainnya.

Kapal selam kelas Borei akan dipersenjatai dengan rudal balistik antarbenua Bulava RSM-56 (ICBM).

Meskipun sub kelas Ohio, mitra AS-nya, dipersenjatai lebih banyak dengan 24 ICBM, mereka hanya memiliki jarak jangkauan 4.846 mil (7.800 km). Kapal selam ini juga tidak bisa terjun ke kedalaman yang sama.

Berbicara kepada kantor berita Rusia Tass, komandan Angkatan Laut Rusia Admiral Vladimir Korolyov mengatakan, "Perkembangan dan pembangunan proyek kapal selam pembawa misil strategis Borei-A ditujukan untuk memenuhi tugas mempertahankan persenjataan dan peralatan kapal selam strategis di Pasifik dan Armada Utara pada tingkat tinggi."

Ini bukan berita pertama dari meningkatnya persenjataan kapal selam dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya Cina mengklaim di media pemerintah awal bulan ini bahwa pihaknya telah mengembangkan motor propulsi magnetik baru yang bisa membuat kapal selam nuklir jauh lebih tak terdeteksi.

Menurut sebuah laporan baru, China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) telah menguji sistem permanen pertama di negara ini, yang membuka jalan bagi kapal berkecepatan tinggi yang lebih tenang dan lebih sulit dideteksi.

Penggerak magnetik baru itu, jika berhasil, bisa membawa angkatan laut Cina lebih setara dengan AS dan angkatan laut Barat lainnya.

Insinyur di seluruh dunia telah lama bekerja untuk menciptakan kapal magnetik yang andal. Sistem propulsi semacam itu bisa sangat mengurangi kebisingan yang dipancarkan oleh kapal.

Pendorong magnetik menggunakan magnet superkonduktor untuk memaksa air melewati poros kapal selam, menurut situs Motherboard. Ini kemudian disalurkan keluar dari belakang. Dengan beberapa bagian yang bergerak, penggerak magnetik jauh lebih tenang daripada sistem konvensional.

Menurut media pemerintah Cina, tes dilakukan pada 18 Oktober, dan kapal mencapai kecepatan yang ditentukan. Dalam beberapa tahun terakhir, Cina telah meningkatkan upayanya untuk mengejar angkatan laut Barat.

Baca: Tiba di Indonesia, Ini Kehebatan Kapal Selam Nagapasa 403 TNI AL

Musim panas yang lalu, terungkap bahwa angkatan laut Cina sedang mengembangkan kapal selam yang dapat menembakkan rudal ke permukaan, atau mencelupkan diri di bawah gelombang untuk menyerang dari bawah air.

DAILY MAIL | ERWIN Z

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus