Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Hikayat Beras dan Candu Nasi

Peristiwa dan kebijakan penguasa di masa lalu berujung pada ketergantungan Indonesia terhadap nasi. Jadi sumber banyak masalah.

25 April 2024 | 00.00 WIB

Penjual menyiapkan makanan di salah satu pusat kuliner di kawasan Pasar Senen, Jakarta, 14 Maret 2024. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
Perbesar
Penjual menyiapkan makanan di salah satu pusat kuliner di kawasan Pasar Senen, Jakarta, 14 Maret 2024. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

BEBERAPA di antara kita mungkin pernah mendengar ungkapan “belum makan kalau belum makan nasi"—biasanya terlontar untuk menggambarkan kegandrungan masyarakat Indonesia terhadap nasi. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation Indonesia.

Riska Ayu Purnamasari

Post-Doctoral Researcher, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus