Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meresmikan peluncuran Politeknik Pariwisata NHI Bandung pada Jumat malam, 11 Maret 2022. Kampus itu sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang kini telah berusia 60 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Perubahan nama dalam lembaga pendidikan sudah terjadi sejak 1962 dan diikuti pula oleh perubahan statuta dan organisasi tata kerja,” katanya daring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Sandiaga, Politeknik Pariwisata NHI Bandung merupakan lembaga pendidikan pariwisata pertama di Indonesia bahkan di Asia. Perubahan nama sekolah sesuai amanat undang-undang tersebut diharapkan memberikan hal baik dan unggul dalam penyelenggaraan pendidikan yang lebih spesifik pada bidang pariwisata.
“Saya ingin serius sekali dalam pendidikan sumber daya manusia di kepariwisataan dan tentunya ekonomi kreatif,” ujarnya.
Pasalnya, Sandiaga menerangkan, untuk membangun tatanan ekonomi baru harus dimulai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dia menginginkan pusat inkubasi wirausaha pariwisata dan ekonomi kreatif dan program magister terapan dari Politeknik Pariwisata NHI Bandung bisa menebarkan ilmu di seluruh Nusantara.
“Bahkan ke depan akan buka bidang doktor di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.
Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Andar Danova L. Goeltom, juga mengatakan kalau kampusnya merupakan pionir pendidikan pariwisata vokasi dan tertua di Indonesia. “Namun dari enam politeknik pariwisata, NHI yang termuda,” kata dia.
Cikal bakal kampus itu berawal dari pendirian Sekolah Kejuruan Perhotelan pada 1959 yang dinaungi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada 1962 namanya berganti menjadi Sekolah Kejuruan Perhotelan dan Perestoranan (SKPP) di bawah Departemen Perhubungan Darat.
Kemudian pada 11 Maret 1963, didirikan Akademi Perhotelan dan Perestoranan dengan lama pendidikan selama tiga tahun sebagai kelanjutan dari Sekolah Kejuruan Perhotelan. Pada 8 Maret 1965, akademi itu berubah nama menjadi Akademi Perhotelan Nasional dan menjadi pendidikan tinggi pertama di indonesia dalam bidang perhotelan.
Departemen Perhubungan pada 7 Maret 1967, melebur akademi itu dengan Sekolah Kejuruan Perhotelan dan Perestoranan dengan nama Pusat Pendidikan Kepariwisataan. Nama itu kemudian kembali menjadi Akademi Perhotelan Nasional pada 6 Januari 1970.
Per 21 Juli 1973, akademi itu berubah nama lagi menjadi NHI (National Hotel Institute) atau Pusat Pendidikan Perhotelan. Saat itu pemerintah Indonesia mengadakan kerjasama dengan pemerintah Swiss dalam bidang pendidikan perhotelan. Sistem pendidikan yang digunakan adalah program diploma I, II dan III. Nama NHI masih populer hingga sekarang.
Seorang peserta menunjukan kebolehannya beratraksi juggling botol saat mengikuti Mixology Competition 2015 di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, 2 Juni 2015. Gaya, gerak dan olah tubuh yang serasi menjadi penilaian dalam kompetisi ini. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Selanjutnya NHI menjadi National Hotel & Tourism Institute (NHTI) dengan penambahan jurusan Usaha Perjalanan (Tours and Travel) dan Bina Wisata (Tourism Management) pada 21 Juli 1979. Lalu pada 11 November 1981 menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bandung (BPLP Bandung) yang bernaung di bawah Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
Per 1 November 1993, menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) dengan penambahan pendidikan Diploma IV. Sebelum pada Jumat malam berubah untuk yang kesepuluh kalinya dan menjadi Politeknik Pariwisata NHI Bandung.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.