Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Serba-serbi CT Value dalam Tes PCR: Tak Bisa Sebagai Skala Absolut

Sampel yang sama dapat memberikan CT value yang berbeda pada mesin penguji di laboratorium yang berbeda.

24 Maret 2022 | 22.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi PCR Test. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Di dalam hasil pemeriksaan tes PCR akan tercantum hasil positif dan negatif Covid-19, juga ada CT value. Apa sebenarnya CT value itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Tempo.co, CT value atau Cycle Treshold merupakan jumlah siklus yang diperlukan guna mendeteksi virus saat melakukan tes PCR Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika CT value nya rendah, artinya jumlah virus semakin banyak karena dapat ditemukan dalam beberapa siklus saja. Sebaliknya, jika nilai CT tinggi, berarti jumlah virus semakin sedikit. Studi menunjukkan biasanya orang dengan CT rendah berada di fase awal infeksi Covid-19. Dalam fase ini, orang yang terinfeksi memiliki kemungkinan besar untuk menularkan kepada orang lain.

Pertanyaan-pertanyaan di CT Value

Lalu, benarkah setiap tes CT value yang didapat akan berbeda-beda? Dilansir dari amari.itb.ac.id, menurut beberapa penelitian, CT value berbanding terbalik dengan jumlah virus di dalam tubuh seseorang.

Semakin kecil CT value, maka akan semakin banyak jumlah virus di dalam tubuh seseorang. Contohnya, CT value 12 dapat menunjukkan mlai lebih dari 10 juta kali lebih banyak virus dibandingkan CT value 35.

Akan tetapi, sampel yang sama dapat memberikan CT value yang berbeda pada mesin penguji yang berbeda.

Usapan yang berbeda dari orang yang sama juga akan memengaruhi dan memberikan hasil yang berbeda.

Karena itu, seorang ahli virus di Tufts University mengingatkan bahwa CT  nilai  skala absolut. Anggota Collage of American Pathologists juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam menilai CT value.

Meskipun CT value tidak bisa dijadikan skala absolut, setidaknya CT value bisa sangat informatif untuk mengetahui banyaknya virus atau viral load. Selain itu, CT value juga dapat membantu ahli epidemiologi melacak wabah.

Melansir dari covid19.go.id, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengonfirmasi tidak ada pengelompokan berdasarkan CT value dan CT value juga tidak dapat dibandingkan antar laboratorium karena ada perbedaan dalam metode, alat, reagen, beserta sampel yang diperiksa.

Selain itu, dikatakan juga berapapun CT value apabila hasil tes PCR nya menunjukkan positif, maka harus menjalani isolasi dan tetap berkonsultasi dengan dokter.

CT Value Bukan Patokan Seseorang Tularkan Covid-19 

Mengutip dari kanal YouTube Mayapada Hospital, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, Dr. Jaka menyebutkan CT value bukanlah tolak ukur kesembuhan pasien Covid-19 dan juga bukan patokan apakah seseorang masih bisa menularkan Covid-19.

Hal ini disebabkan CT value dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain jumlah virus yang ditemukan dalam sampel tes PCR.

Misalnya, semakin dalam diperiksa, maka CT value nya semakin turun. Mesinnya yang berbeda juga akan mempengaruhi hasil yang berbeda.

Selain itu, proses penyimpanan dan proses pengerjaan akan menghasilkan pemeriksaan CT value yang berbeda.

Jadi nilai CT value itu bukan acuan. Banyak pasien kritis dengan CT value tinggi dan bahkan pasien tanpa gejala CT value nya rendah.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus